A review by ayundabs
Yang Bertahan dan Binasa Perlahan by Okky Madasari

3.0

Kumpulan cerpen yang sangat menarik, tapi beberapa kurang berkesan di hati. Cerpen pertama dari koleksi ini, yang juga merupakan judul dari buku ini, mungkin adalah cerpen yang paling panjang. Sebagian dari cerpen yang lain terasa sangat pendek, dan itu sedikit masalah bagi saya karena saya lebih suka cerita-cerita yang membuat saya bisa terhubung dengan karakternya, dan untuk bisa merasakan seperti itu kita harus bisa mengenal karakternya terlebih dahulu, dan jika sebuah cerita terlalu pendek, kita kurang mengenal dan bisa relate dengan karakter-karakternya.

Namun banyak sekali tema dan hal-hal yang diungkapkan dalam cerpen-cerpen ini yang sangat menarik dan dikemas dengan penuturan yang bagus juga. Mulai dari pedofilia, hamil di luar nikah, imigrasi, politik, agama...

Beberapa cerpen favorit saya: Perempuan Pertama, dan Bahagia Bersyarat (yang termasuk pendek tapi terasa ngena banget di endingnya). Buku ini menunjukkan gaya bahasa Okky Madasari yang indah, dan membuatku ingin membaca buku-bukunya yang lain.

Bookmarks:
'Tua itu apa? Kita hanya menjadi tua kalau sudah tak tahu lagi cara jatuh cinta.' (p.177)