A review by lostserene
Angsa Liar by Ōgai Mori

5.0

Mori Ogai dan bagaimana dia menulis soal wanita dari sudut pandang laki-laki, bagaimana dia menulis soal keadaan ekonomi dan sosial yang ada di saat itu, dan bagaimana tata bahasanya diterjemahkan dengan sangat jelas tanpa melebih-lebihkan adalah sekian dari lebih banyak lagi kelebihan novel dengan latar belakang sejarah di sini.

Saya senang membacanya, entah karena cara terjemahan ini ditulis membuat saya serasa masuk ke dalam sebuah buku harian. Saya berada di dunia si wanita berkimono, teman si mahasiswa, dan bapak rentenir, termasuk bapak si wanita.

Ada bagian yang menggelitik dari buku ini ketika saya membaca; seorang rentenir miskin yang jadi kaya dan tidak puas dengan isterinya, lalu memperistri wanita muda miskin yang hidupnya tidak beruntung, lalu anak perempuan kesayangan ayah yang mau tidak mau menikahi rentenir kaya agar tidak merepotkan sang ayah, lalu seorang mahasiswa yang membantu isteri muda berkimono yang nyaris diserang oleh ular. Semuanya jadi satu dari berbagai sudut pandang, bahkan ada bagian menyedihkan dan membuat saya sedikit mengernyit saat baca bagian isteri utama sang rentenir dan anaknya.

Di sini tidak ada sudut pandang yang terlalu subjektif, entah dia terlalu condong memakai mata laki-laki atau perempuan, atau gender manapun, penulis bagai angin yang dapat cerita dari banyak mulut dan menceritakannya langsung lewat tulisan.

Angsa Liar yang diterjemahkan di sini adalah salah satu yang terbaik, dan wajib dibaca.