A review by hllreka
BINO by Zaki Jaihutan

challenging dark medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No

3.75

Bino adalah Bino, dia adalah sensasi. Tidak, Bino tidak boleh jatuh cinta. Tidak ada yang jatuh cinta disini. Hanya ada sensasi.

Kalimat diatas merupakan bentuk "protes" yang dilayangkan tokoh Bino terhadap nasibnya. Ia terjebak dalam rasa benci dan kebencian akibat peristiwa masa lalu yang menyakitkan. Sensasi / kepuasan adalah caranya untuk melampiaskan kebencian, lantas ia pun berubah menjadi sosok yang buas dan tak kenal ampun pada siapapun, tak perduli apakah mereka keluarga atau orang terkasih. Cinta hanya membuatnya buta dan penghalang pilihan hidupnya. Ia hanya ingin merasakan sensasi, maka itu ia terus mencari cara agar bisa "hidup" abadi.  

Hingga suatu saat ia bertemu dengan Agi.... dan semua kisahnya dimulai dari sini. 

Buku ini tidak sesimpel yang gue kira. Plotnya dibuat cukup rapih, alurnya sedikit membosankan diawal pembukaan cerita namun sampai di pertengahan babak unsur suspensinya mulai meningkat. Penggambaran karakternya tidak terlalu menarik untukku pribadi, semua tokoh diberi porsi yg sesuai. Agi dan Bino, adalah dua tokoh yang saling berdampingan, Agi ialah pria pemimpi, terlihat kalem dan tenang namun misterius dan sering bimbang, sedangkan Bino sedari awal sudah disuguhkan dengan karakter yang liar, berani sekaligus brengsek. 

Jujur aja, bab 8 adalah bab dimana gue baru bisa mendalami dan terhipnotis dgn seisi cerita, yang mana  nuansa yang dibangun mulai terasa mencekam dan nakutinnnn, visualisasi mengenai kota tanah diJuru juga kisah kejam didalamnya berhasil bikin gue merindingggg. Rahasia tentang Tanah diJuru mulai terbongkar perlahan, siapa itu Rukiyah? siapa itu Abah ayub, siapa itu Bino, Kutu, dan keluarga Agi. Penulis menyembunyikan satu persatu rahasia dgn cukup apik, hingga gue gak nyangka, "oh akar permasalahan yg dialami Bino ternyata karena itu lohh. 

Namun ada bagian yg masih menggantung dan dibuat terburu-buru, misalnya; soal pemograman yg dibuat oleh salah satu tokoh. Ini tuh sebenernya menarik banget tapi gak dibuatin penjelasan lebih jadi rasanya masih meninggalkan pertanyaan ttg program tsb. Apa bener bisa pake cara kayak gitu??

Secara keseluruhan, tempo / alur dalam buku ini terasa lambat dan kaku diawal, ide ceritanya juga udah oke, plotnya jelas terarah meskipun sempat bingung sih jadi si Agi ini tuh kenapa?  Diksinya sederhana-to the point, cuma krn gue yg gak biasa baca buku misteri ada unsur ghaibnya jadi agak bingung dgn kejadian yg dialami Agi di bagian akhir. Interaksi antar tokoh terasa kurang alami, tapi jgn khawatir nanti pembaca juga bakalan dikasih bagian yg bikin kamu bergidik ngilu, dan jijik. Jadi, kudu wanti-wanti sejak dini 😋.

Buku thriller yang sangat lokal dan autentik. Teruntuk kamu penyuka horror-thriller yg dipadukan dgn kisah mitos, sepertinya akan cocok dgn buku ini. 

Expand filter menu Content Warnings