A review by veraveruchka
Waktu, Kekuasaan, Kekayaan sebagai Amanat Allah by يوسف القرضاوي

5.0

Bagaimana buku ini belum dimasukkan ke Goodreads padahal sudah terbit begitu lama dan isinya sangat bermanfaat, saya nggak ngerti lagi. Semoga ini nggak berarti sedikit orang yang membaca buku ini dan mengambil manfaat darinya. Sayang banget. Saya merasakan dorongan kuat untuk menyelesaikan urusan yang terbengkalai serta memanfaatkan waktu lebih baik setelah membacanya. Mengingat saya adalah prokrastinator kelas kakap, that oughta mean something.

Pada dasarnya buku ini merupakan gabungan dari dua karya : Alwaqtu fi Hayatii Muslim dari Yusuf Qardhawi dan Alquran Wasulthon Humuun Islamiyah Mu'ashiroh dari Fahmi Huwaidy. Karya Dr. Qardhawi membahas bagaimana muslim seharusnya memandang dan mempergunakan waktu, sementara karya Huwaidy banyak membahas tentang bagaimana muslim seharusnya memperlakukan kekuasaan dan kekayaan.

Alhamdulillah, banyak sekali pelajaran yang saya dapat setelah membaca buku ini, di antaranya:
1. Bagaimana muslim mengatur waktu? Bagi seharian menjadi empat saat, yaitu saat bermunajat dengan Tuhan, mengadakan perhitungan dengan diri, bertafakur dengan ciptaan Allah, dan mencari penghidupan. Jadwal harian seharusnya meliputi hal-hal ini. Kita juga harus bekerja tepat waktu dan mencari waktu yang istimewa. Juga sisihkan waktu untuk belajar dan membaca, ingat bahwa ayat Al Quran yang pertama turun adalah perintah membaca, juga karena Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu (Rasanya kayak ada suara-suara surga di latar belakang karena hobi saya ternyata direstui Tuhan, haha)
2. Dalam kehidupan, kita dituntut untuk memberi dan menerima. Memberi nggak cuma identik dengan 'sedekah' dalam pengertian sempit. Saat kita bekerja keras dan cerdas, itu juga wujud memberi, wujud tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi. Buah kerja kita akan memberi manfaat bagi manusia lain dan bumi Allah. Al 'Allahmah Al Manawi mengatakan, barangsiapa tidak memberi manfaat/jasa pada manusia dengan suatu perbuatan, berarti ia telah mempersempit kehidupan. Jadi Islam sangat memuliakan orang yang bekerja keras.
3. Islam memungkinkan kita untuk menjadikan setiap tarikan nafas, setiap gerak-gerik sebagai ibadah. Tinggal kita memanfaatkannya baik-baik agar tidak jatuh pada perbuatan sia-sia.
4. Dalam Islam, Allah tidak bisa dipisah-pisahkan dari setiap aspek kehidupan. Sadar atau nggak, terima atau nggak, kehidupan kita dilingkupi oleh-Nya :) Setiap saat harus balik lagi pada kodrat kita sebagai makhluk-Nya. Ingat juga bahwa tujuan penciptaan kita adalah menyembah-Nya. Kerennya lagi, jalan untuk kembali pada-Nya banyak banget, kita nggak perlu milih. Mau jalanin beberapa sekaligus juga bisa...Islam itu mudah!
5. Setelah baca ini jadi mikir bahwa penghambaan kepada Allah, kebahagiaan, dan aktualisasi diri itu sejalan :) long story bangeeet untuk menjabarkan ini, tapi inilah pelajaran yang saya tarik.

Banyak dipaparkan betapa pentingnya waktu, betapa seringnya Allah bersumpah demi waktu dalam Al Quran, yang kalau di film mah berarti 'spoiler' besar-besaran tentang apa yang harus jadi perhatian khusus umat muslim. Karena, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya adalah prokrastinator, bisa terbayang kan bahwa yang lebih nampol adalah bahasan soal waktu. Semoga dengan membaca buku ini, kita bisa jadi muslim yang lebih baik dan istiqamah dalam menjalankan perintah Allah, karena Allah menyukai amal yang konsisten walau sedikit. Ayo mulai, sekarang juga! :)