A review by ativonmi
Gong Nyai Gandrung by Sekar Ayu Asmara

4.0

Buku ini tuh bercerita tentang gong suwukan yang terpisah dari gamelan lain. Dan itu artinya kisah/pagelaran yang ada pun tidak pernah mencapai titik akhir. Ini kayak kisah seorang Raden Ayu yang terlibat kisah cinta terlarang dengan laki-laki lain dari trah Paku Alam.

Perjalanan sepasang suami Waru dan Kintan selama ada di rumah barunya ini lumayan buat merinding si (terlebih emang Aku agak parno-an soal beginian). Tapi seru juga mengingat ceritanya di Magelang, jadi kayak lebih familiar gitu (pendapat pribadi).

Overall ceritanya menarik, membahas budaya jawa dan kleniknya, apalagi ada plot twist. Sayangnya karakter Waru sama Kintan tuh masih kurang, lalu alurnya terlalu cepat (ya karena cuma 180an halaman si) jadi terasa sekali ada beberapa bagian yang kurang di jalan ceritanya.

Oh iya bagian tempat kayak kafe yang dikunjungi dan lain-lain kecuali Museum Diponegoro semua ternyata cuma imajinasi ya.. Aku sempet nyari kafe kinara kenari yang di bukit menoreh ternyata nihil hoho (ini cuma curahan saja sih, dan bukan termasuk kekurangan buku).