Scan barcode
A review by ativonmi
Kim Jiyoung, Born 1982 by Cho Nam-joo
4.0
Setiap baca kisah-kisah Jiyoung, saya sebagai perempuan tahu sekali perasaan, keadaan Jiyoung, walau saya menghadapi situasi yang lebih mudah sebenarnya. Tapi saya tetap bisa mengerti dan relate dengan ini.
Bagaimana perempuan selalu disepelekan pendapatnya, bagaimana perempuan selalu dianggap bersalah dan selalu disuruh untuk introspeksi diri apakah baju mereka sopan apakah mereka tidak menggoda laki-laki ketika menerima kekerasan seksual, dan bagaimana perempuan selalu disalahkan sejak saat hidupnya dari kecil hingga ketika sudah memiliki anak.
Buku ini memang tidak memberikan klimaks yang saya harapkan dan mungkin juga oleh pembaca yang lain. Tapi saya menyadari klimaks dari buku ini akan muncul ketika para perempuan sudah berani menyuarakan pendapatnya tanpa takut akan mendapat tekanan dari berbagai pihak, dan menyuarakan pendapatnya tanpa takut dengan pandangan orang lain terhadap dirinya. Karena seperti komentar Kim Go Yeon-Ju pada bagian akhir "karena kita semua adalah Kim Jiyoung".
Bagaimana perempuan selalu disepelekan pendapatnya, bagaimana perempuan selalu dianggap bersalah dan selalu disuruh untuk introspeksi diri apakah baju mereka sopan apakah mereka tidak menggoda laki-laki ketika menerima kekerasan seksual, dan bagaimana perempuan selalu disalahkan sejak saat hidupnya dari kecil hingga ketika sudah memiliki anak.
Buku ini memang tidak memberikan klimaks yang saya harapkan dan mungkin juga oleh pembaca yang lain. Tapi saya menyadari klimaks dari buku ini akan muncul ketika para perempuan sudah berani menyuarakan pendapatnya tanpa takut akan mendapat tekanan dari berbagai pihak, dan menyuarakan pendapatnya tanpa takut dengan pandangan orang lain terhadap dirinya. Karena seperti komentar Kim Go Yeon-Ju pada bagian akhir "karena kita semua adalah Kim Jiyoung".