A review by clavishorti
Putri Kedua (Second Sister) by Chan Ho-Kei

adventurous challenging dark emotional funny informative inspiring mysterious reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

5.0

Sungguh, dalam kesunyian lantai dua puluh, Siu-Man dengan nekat melompat dari jendela, mengakhiri hidupnya. Peristiwa ini membawa kita ke dalam dunia Second Sister (Putri Kedua) karya Chan Ho-Kei yang sarat misteri, merembes dari dunia nyata hingga labirin digital yang penuh rahasia gelap.

Nga-Yee, kakak Siu-Man, menolak pahitnya kehilangan dan meragukan kematian adiknya. Apakah Siu-Man benar-benar bunuh diri, ataukah ada rahasia kelam yang menyelimuti peristiwa di lantai dua puluh? Dimulailah perburuan kebenaran yang membuka pintu ke kota Hong Kong yang tak hanya menyimpan skyline megah, tetapi juga dendam dan rahasia tersembunyi di balik platform gosip daring.

Cerita ini tak hanya mengungkap misteri kematian tragis; Chan Ho-Kei menggali isu-isu mendalam, mencerminkan tantangan dan kompleksitas kehidupan modern. Chan Ho-Kei dengan berani mengeksplorasi dampak penyebaran hoaks dan maraknya cyberbullying, permasalahan yang bergema di tengah gejolak era digital ini. Second Sister (Putri Kedua) menjadi panggung untuk menghadapi realitas pahit yang sering terabaikan, termasuk pelecehan dan penyerangan seksual yang marak terjadi.

Nga-Yee, sosok penuh keteguhan, dan peretas misterius dengan inisial N, memasuki labirin maya yang penuh risiko. Bersama-sama, mereka mengungkap konspirasi tersembunyi melalui tautan-tautan daring, merayap ke dalam kegelapan. Keberanian mereka tidak hanya mengungkap kebenaran, tetapi juga mempertanyakan esensi kehidupan daring yang sering dianggap tak tergoyahkan.

Kehebatan Chan Ho-Kei dalam menyatukan elemen teknologi dengan alur cerita yang tak terduga memberikan dimensi baru pada petualangan misteri ini. Ketegangan cerita yang memikat dan ketidakdugaan akhir yang sangat mengejutkan menjadikan Second Sister (Putri Kedua) bukan sekadar novel misteri biasa. Dalam upaya mencoba menebak jalan cerita, kejutan dalam puncak cerita memberikan dimensi baru, mengubah arah dengan brilian. Pembaca tak hanya disuguhkan ketegangan dan kejutan, tetapi diajak untuk merenung tentang implikasi mendalam dari kehidupan di dunia maya.

Buku Second Sister (Putri Kedua) yang saya baca merupakan hasil alih bahasa oleh Reita Ariyanti. Sebagai buku kedua hasil alih bahasa Reita Aryanti yang telah saya baca, saya merasa terpikat dan jatuh cinta dengan kepiawaian Reita Ariyanti dalam menjalankan tugas alih bahasa. Alih bahasa yang dilakukan Reita Ariyanti berhasil menghadirkan kecerdasan dan kekayaan nuansa cerita, menciptakan keterhubungan emosional antara pembaca dan cerita. Bahasa yang digunakan mampu menangkap esensi dan kekuatan naratif buku, memberikan pengalaman membaca yang mendalam dan autentik.

Bagi mereka yang merindukan petualangan misteri yang mendalam dan ingin merasakan denyut nadi kehidupan digital yang gelap, Second Sister (Putri Kedua) karya Chan Ho-Kei adalah perjalanan luar biasa yang tak boleh dilewatkan. Setiap kata yang terpilih dengan cermat, setiap kejutan yang merayapi setiap halaman, dan setiap detil yang diungkap membentuk sebuah pengalaman membaca yang tak terlupakan. Buku ini seperti sebuah labirin yang memikat, mengajak pembaca menyelusuri liku-liku misteri yang menggetarkan jiwa, seolah merasakan denyut-denyut kehidupan digital yang serba kompleks dan misterius.

Expand filter menu Content Warnings