A review by normnialib
King of Wrath by Ana Huang

challenging lighthearted sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Oh my God, what an ending. Suka sih sama happy ending, cuma ya predictable aja. Selama membaca, aku kayak, "I know where this is going."

Aku mau bahas tentang hal yang kurang dulu.
Aku sudah baca Twisted Series dan si Dante muncul di buku terakhir yang judulnya Twisted Lies. Di sana hubungan Dante & Christian sudah terjalin. Ternyata Christian yang bantu Dante untuk selesaikan dendam dia. Tapi..... di Twisted Lies itu DANTE GAK GRUMPY!!!! Kemana Dante yang witty, flirty, & suka bercanda itu?!!! Aku tertipu ya. Kukira Dante orang yang fun fun aja untuk diajak berteman, rupanya enggak! Susah bgt dideketin! Grumpy abis, bahkan lebih nyebelin dari Alex menurutku. Susah nembusnya woii. Maka dari itu, menurutku juga chemistry Dante x Vivian ini gak banget. Dante kenapa coba tiba-tiba care sama Vivian? Aneh, gak natural. Smut nya juga kurang, gak banget sih. Sulit untuk suka sm trope benci jadi cinta ini, apa lagi dengan waktu yang cukup singkat, gak mungkin perasaan cinta cinta itu bisa muncul, gak make sense. Pun momen-momen bersama besties (Isabella & Sloane) juga kurang. I can't help but comparing buku ini sama Twisted Series. Soalnya di TS persahabatan ciwi-ciwinya seru bgt!!! Duhh wkwk susah deh kalo udah banding-bandingin.

Nah tapi seiring berjalannya waktu, baru tuh aku bisa rasain perasaan yang lebih natural. Sekitar 6 bulanan mereka hidup bareng, chemistry mereka kerasa makin kuat. Aku suka sih di pertengahan novel ini. Kisah cinta mereka makin seru untuk diikuti. And the world building tho.... ugh it's magnificent, mewah, mahal!!! Keren bgt! Ngeliat orang-orang super duper kaya berkumpul gitu sedikit banyak bikin jiwa miskin ini teraduk-aduk wkwk. Yang paling aku suka buku ini tuh banyak banget bahas parenting dari orang tua Vivian maupun Dante. I like how their parents saling bertentangan sifatnya. Vivian punya strict parents, Dante punya carefree parents, but they are all annoying lol. Well, nobody's perfect anyway. Cuma parenting mereka beneran bikin sakit hati sih, apalagi ortu si Vivian. When I read those part where Vivian and her father had a quarrel, I can't help but crying. Sakit hati banget, capek punya orang tua egois. Yah but at the end of the day, mereka sedikit tenang sih. Belum baikan, tapi suasananya calming. Dante sempat putus sama Vivian juga, and I was so heart broken and I cry again wkwkwk. Tapi akhirnya mereka baikan, I was so so so glad walaupun memang aku udah tau sih mereka bakalan baikan. 

Overall, the book was pretty fun to read.