A review by shabrinareads
The Little Prince by Antoine de Saint-Exupéry

5.0

The Little Prince adalah buku yang tidak hanya dibaca sekali dalam seumur hidup. Buku ini akan bertumbuh bersama pembacanya.

The Little Prince mungkin terlihat seperti buku anak-anak biasa yang dilengkapi dengan ilustrasi di dalamnya, tetapi ini bukan buku yang ditujukan untuk anak-anak. Ceritanya tentang seorang Little Prince dari sebuah planet yang sangat kecil. Ia menjelajah ke berbagai planet kecil di sekitarnya sebelum akhirnya mengunjungi bumi. Planet pertama yang dikunjunginya ditinggali oleh The King, planet kedua ditinggali A Coincited Man, planet ketiga ditinggali oleh The Tippler, planet keempat ditinggali oleh A Business Man, planet kelima ditinggali oleh Lamplighter, planet keenam ditinggali oleh A Geographer, dan planet ketujuh yang dikunjunginya adalah bumi, tempat Little Prince bertemu dengan seorang pilot yang terdampar di gurun.

The King, A Coincited Man, The Tippler A Business Man, dan Lampighter sesungguhnya adalah refleksi dari berbagai sifat manusia dalam kehidupan. Seperti percakapan antara Little Prince dan Business Man di bawah ini:

"And what do you do with them?"
"I administer them," replied the businessman. "I count them and recount them. It is difficult. But I am a man who is naturally interested in matters of consequence."
The little prince was still not satisfied.
"If I owned a silk scarf," he said, "I could put it around my neck and take it away with me. If I owned a flower, I could pluck that flower and take it away with me. But you cannot pluck the stars from heaven . . ."
"No. But I can put them in the bank."
"Whatever does that mean?"
"That means that I write the number of my stars on a little paper. And then I put this paper in a drawer and lock it with a key."
"And that is all?"
"That is enough," said the businessman.


The Little Prince adalah buku yang tipis, tapi perlu waktu berhari-hari bagi saya untuk menamatkannya. Saya baca pelan-pelan untuk meresapi makna tersirat yang ada di dalam buku ini. Dalam buku ini juga terdapat makna bahwa seharusnya kita tidak kehilangan jiwa anak-anak meskipun kita telah tumbuh dewasa. Anak-anak melihat segala sesuatunya dengan kemurnian dan keingintahuan yang kerap dilupakan orang dewasa.

"...that is the most difficult thing of all. It is much more difficult to judge oneself than to judge others. If you succeed in judging yourself rightly, then you are indeed a man of true wisdom."