Take a photo of a barcode or cover
A review by sekaisorai
Goodbye, Things: The New Japanese Minimalism by Fumio Sasaki
hopeful
informative
inspiring
reflective
medium-paced
4.0
Aku sudah mention ini sebelumnya di thread, kalau di halaman-halaman awal penulis melampirkan bukti berupa foto-foto mengenai keberhasilannya dan beberapa orang lainnya dalam menerapkan metode kehidupan minimals. Jadi berasa baca majalah hahahaha. Menurut penulis definisi dari seorang minimalis adalah orang yang tahu persis hal-hal apa saja yang bersifat pokok bagi dirinya, dan yang mengurangi jumlah kepemilikan barang demi memberi ruang bagi hal-hal utama itu.
Buku ini secara keseluruhan cukup menarik, sih. Karena penulis betul-betul menyampaikan apa-apa saja yang ada di kepalanya tanpa ada ragu-ragu alias se-tegas dan se-dedikasi itu, agar para pembaca tergerak untuk memulai kehidupan minimalis. Contohnya, buku ini bahkan sampai memuat55 Kiat Berpisah dari Barang dan 15 Kiat Tambahan Untuk Tahap Selanjutnya Dalam Menuju Minimalisme. Metode yang ditulis dengan rinci tersebut, menurutku berguna agar pembaca tidak merasa kebingungan jika nanti menemukan kendala saat menjalankan metode tersebut. Penulis juga memberikan contoh lewat tokoh-tokoh dunia terkenal seperti Bill Gates, Lionel Messi, dll, dengan mengaitkan peristiwa yang satu dengan peristiwa lain sebagai bukti, bahwa kehidupan minimalis memiliki pengaruh besar bagi keberhasilan karir seseorang. Tapi ya balik lagi, dong, kalo buku self-development tuh cukup ambil yang menurut kita memang relate, dan tinggalkan (sementara) yang menurut kita, kita belum harus melakukannya untuk saat ini. Berproses aja pelan-pelan. Dari 55 Kiat itu, semoga ada yang benar-benar mampu mendorong kita dalam perubahan besar.
Gaya penulisannya menggunakan sudut pandang orang ke-satu, ya. Sudut pandang si penulis. Dalam satu halamannya nggak memuat banyak kata seperti buku-buku kebanyakan, jadi nggak akan cepat bosan, kok, karena topiknya cepat berganti meski tujuan yang disampaikan masih sama. Oh iya, buku ini juga nggak selalu berfokus pada metode minimalisnya itu sendiri, tapi lebih luas lagi, memuat soal definisi bahagia, bersyukur, dan memandang perilaku malas dengan hati-hati.
Buku ini secara keseluruhan cukup menarik, sih. Karena penulis betul-betul menyampaikan apa-apa saja yang ada di kepalanya tanpa ada ragu-ragu alias se-tegas dan se-dedikasi itu, agar para pembaca tergerak untuk memulai kehidupan minimalis. Contohnya, buku ini bahkan sampai memuat
Gaya penulisannya menggunakan sudut pandang orang ke-satu, ya. Sudut pandang si penulis. Dalam satu halamannya nggak memuat banyak kata seperti buku-buku kebanyakan, jadi nggak akan cepat bosan, kok, karena topiknya cepat berganti meski tujuan yang disampaikan masih sama. Oh iya, buku ini juga nggak selalu berfokus pada metode minimalisnya itu sendiri, tapi lebih luas lagi, memuat soal definisi bahagia, bersyukur, dan memandang perilaku malas dengan hati-hati.