A review by septasarid
Yôgisha X No Kenshin - Kesetiaan Mr. X by Faira Ammadea, Keigo Higashino

5.0

setelah dibuat boring dan confused dengan novel dari keigo sebelumnya yaitu malice, kini dibuat sangat menggebu-gebu dan penasaran dengan novel ini.

Buku ini Epik banget sih. sebelum teka-teki kasusnya itu mulai pun sudah sangat menarik apalagi ketika teki-tekinya mulai dibuat.

awal bab sebelum mulainya teka-teki kasus saja sudah sangat menarik, bayangin deh!
dan ketika teka-teki mulai dimainkan oleh pelaku yang siasat awalnya adalah menghillangkan identitas korban dengan menyayat wajah, membakar jari dan membuang pakaian korban, para detektif dengan lihai dan cepatnya langsung menemukan kembali identitas korban. asli sih belum apa-apa tapi udah seru banget!

yang paling-paling aku suka dalam buku ini adalah teka teki dari howdunitnya pelaku (ga heran juga sih pelaku adalah matematikawan). tapi adegan paling seru itu, pemecehan teori oleh fisikawan yukawa dengan si pemberi teori isghima matematikawan yang ternyata mereka berdua ini para genius yang berasal dari universitas yang sama. dan kasus ini adalah nostalgia antara mereka. gila ga sih persaingan antara dua ilmuwan ini. epic!

di pertengahan bab sama sekali belum ada perkembangan kasus karena alibi yang terlalu sempurna dari pelaku. celah buat menyelidiki bahwa alibinya itu bohong tuh dikit banget bahkan hampir ga bisa woi. secerdas itu isghima dalam membuat teka teki dalam membunuh korban.

isghima si matematikawan yang sangat lihai dalam memecahkan soal soal sulit matematika. seorang guru matematika pada sebuah SMA itu juga sangat mahir membuat soal sederhana namun rumit dalam memahaminya ya khas matematika lah. prinsip yang ia anut adalah : memanfaatkan lubang kelemahan dalam asumsi seseorang. dan kalian tau apa, isghima menyusun alur pembunuhan yang ia lakukan persis seperti ia sedang membuat soal matematika. memerangkap para detektif untuk berfokus dalam meruntuhkan alibi tersangka seolah para detektif sudah menemukan petunjuk tapi sebenarnya bukan, padahal alur pembunuhan yang isghima susun itu sederhana hanya perlu mengubah sudut pandang dalam memandang kasus tersebut, persis seperti soal matematika, mengira jawaban dan caranya sudah benar tapi ternyata hanya ilusi alhasil stuk di cara itu padahal jika mencoba cara lain ternyata sangat mudah. EPIK WOI EPIK. Gila sih! Out of the box banget idenya :)

perdebatan dan persaingan kedua ilmuwan dalam novel ini sangat sengit. satu si pembuat teori satu lagi si pemecah teori. perfect deh! apalagi keduanya sesama genius dari universitas yang sama.

tapi, tetap salut dengan ilmuwan yukawa yang bisa meruntuhkan alibi serta

tragis! kisah cinta yang sangat tragis! melakukan kejahatan demi orang yang dicintai tuh another of pain. tulusnya udah nggak main main sih parah. Tapi endingnya kenapa malah bikin sakit hati sih, padahal alur sebelum ending tuh chaos,