Scan barcode
A review by ipho_o2
Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer
adventurous
emotional
informative
inspiring
sad
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
"Kita kalah, Ma," bisikku.
"Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."
Sebuah karya sastra yang berhasil menggetarkan jiwa dan membangunkan sisi kemanusiaan. Kita diajak untuk menyelami kedalaman pikiran filosofis budaya, rentetan sejarah, dan kelahiran ilmu pengetahuan.
Ajaran yang tersurat di dalamnya sudah sepantasnya menjadi petuah hidup bagi semua orang. "Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan"
Maka engkau akan melihat bahwa pelajar sesungguhnya tidak harus berada pada pendidikan formal. Bahkan seorang Minke lulusan H.B.S. terbaik di Surabaya menaruh kekaguman yang begitu luar biasanya pada seorang Gundik pribumi dengan segala stigma yang ada pada masanya.
Lebih dari pada itu, buku ini menarasikan dengan pas segala situasi dan kondisi Indonesia di waktunya. Mempertontonkan pemikiran bejat kolonial yang senantiasa mencoba mencari segala cara membuat golongan mereka menjadi super hebat.
Sekali lagi, novel ini berhasil menggetarkan jiwa, dan memberikan pengalaman membaca yang menarik dan menggugah. Sangat direkomendasikan kepada seluruh pembaca dan pecinta bacaan bergenre fiksi sejarah.
"Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."
Sebuah karya sastra yang berhasil menggetarkan jiwa dan membangunkan sisi kemanusiaan. Kita diajak untuk menyelami kedalaman pikiran filosofis budaya, rentetan sejarah, dan kelahiran ilmu pengetahuan.
Ajaran yang tersurat di dalamnya sudah sepantasnya menjadi petuah hidup bagi semua orang. "Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan"
Maka engkau akan melihat bahwa pelajar sesungguhnya tidak harus berada pada pendidikan formal. Bahkan seorang Minke lulusan H.B.S. terbaik di Surabaya menaruh kekaguman yang begitu luar biasanya pada seorang Gundik pribumi dengan segala stigma yang ada pada masanya.
Lebih dari pada itu, buku ini menarasikan dengan pas segala situasi dan kondisi Indonesia di waktunya. Mempertontonkan pemikiran bejat kolonial yang senantiasa mencoba mencari segala cara membuat golongan mereka menjadi super hebat.
Sekali lagi, novel ini berhasil menggetarkan jiwa, dan memberikan pengalaman membaca yang menarik dan menggugah. Sangat direkomendasikan kepada seluruh pembaca dan pecinta bacaan bergenre fiksi sejarah.