A review by aynsrtn
The Tokyo Zodiac Murders - Pembunuhan Zodiak Tokyo by Barokah Ruziati, Staven Andersen, Sōji Shimada

5.0

Masterpiece. Magnificient. Complicated yet Mesmerized.

Demikianlah aku ketika selesai membaca novel ini. Memadukan astrologi, ilmu kimia, anatomi fisiologi, geografi, forensik, dan sejarah. Salah satu novel detektif—thriller terbaik yang pernah aku baca.

Berkisah tentang pembunuhan berantai yang tidak terpecahkan selama 40 tahun. Pembunuhan Zodiak Tokyo. Enam mayat termutilasi dengan salah satu bagian yang hilang. Semua itu dilakukan demi mendapatkan "wanita yang sempurna" yaitu Azoth.

-----

Keren banget. Hats off!

Dibandingkan dengan [b:Murder in the Crooked House - Pembunuhan di Rumah Miring|52063701|Murder in the Crooked House - Pembunuhan di Rumah Miring|Sōji Shimada|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1583283947l/52063701._SX50_.jpg|1954412], aku lebih suka novel ini. Fasenya lebih satset dan setiap babak pasti ada satu misteri yang terungkap. Plot twist-nya berlapis dan BAAM! di bagian akhir.

Aku suka bagaimana penulis membuat semuanya dengan detail. Dilengkapi peta, denah, tabel, bahkan pohon keluarga. Saat pengungkapan trik pembunuhannya pun dijelaskan dengan gambar. Khas Soji Shimada Sensei. Beberapa kali aku sampai tercenung saat membacanya.

Dinamika Kiyoshi Mitarai dan Kazumi Ishioka mengingatkanku akan duo Sherlock Holmes dan Dr. Watson. Kazumi bener-bener nahan "kegemesan"—tapi sayang pada sosok Kiyoshi yang aneh, eksentrik, kadang depresi, kadang semaunya, bikin geregetan.

"Apa salahku sampai mendapat teman seperti dia? Jika ini adalah karma, aku pasti telah melakukan sesuatu yang sangat buruk dalam kehidupanku sebelumnya." —Kazumi, p. 251

Hahaha. Aku dibuat ketawa saat Kazumi udah kepo penasaran banget siapa pelaku dan triknya, terus Kiyoshi ngelama-lamain, haha.

No word again