You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
blackferrum 's review for:
Love Your Life
by Sophie Kinsella
funny
lighthearted
reflective
slow-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
Akhirnya ketemu buku yang latarnya agak mirip dengan buku Hot British Boyfriend, sama-sama ikutan retret di luar negeri terus tiggal di asrama. Ingatanku bakal ketukar-tukar kayaknya karena yang aku ingat, Ava ketemu sama cowok asing yang ngebatalin ikut kelas bela diri terus daftar ke kelas menulis. Mereka kenalan, terus saling suka. Habis itu jadian. And then, reality hit.
Ava-Matt ini definisi opposite attract banget. Waktu balik ke kampung halaman, mereka sangat ... beda. Pokoknya apa yang Ava suka, kurang disukai Matt, dan begitupun sebaliknya. Tapi inilah daya tariknya. Justru karena mereka beda banget, jadi ada aja kejadian yang bikin geleng-geleng saking herannya. Kok bisa Ava kekeuh sama hubungan itu padahal dia sendiri nggak begitu nyaman?
Karakter Sophie Kinsella jelas harus bikin emosi pembaca. Setelah seri Sophaholic, karakter Ava jelas menjengkelkan karena terlalu menormalisasi banyak hal. Denial terus sampai kepalanya kepukul realitas. Pedih, tapi ya memang itu harusnya yang dia cerna, bukan terus menjalani hubungan seolah semuanya baik-baik saja dan Matt bakal berubah jadi dia, atau sebaliknya.
Bacaan yang menjengkelkan sekaligus menghibur. Walaupun kelakuan Ava bikin tensi naik sedikit, setidaknya kisah mereka--Ava & Matt--menjaga mood bacaku tetap stabil.
Ava-Matt ini definisi opposite attract banget. Waktu balik ke kampung halaman, mereka sangat ... beda. Pokoknya apa yang Ava suka, kurang disukai Matt, dan begitupun sebaliknya. Tapi inilah daya tariknya. Justru karena mereka beda banget, jadi ada aja kejadian yang bikin geleng-geleng saking herannya. Kok bisa Ava kekeuh sama hubungan itu padahal dia sendiri nggak begitu nyaman?
Karakter Sophie Kinsella jelas harus bikin emosi pembaca. Setelah seri Sophaholic, karakter Ava jelas menjengkelkan karena terlalu menormalisasi banyak hal. Denial terus sampai kepalanya kepukul realitas. Pedih, tapi ya memang itu harusnya yang dia cerna, bukan terus menjalani hubungan seolah semuanya baik-baik saja dan Matt bakal berubah jadi dia, atau sebaliknya.
Bacaan yang menjengkelkan sekaligus menghibur. Walaupun kelakuan Ava bikin tensi naik sedikit, setidaknya kisah mereka--Ava & Matt--menjaga mood bacaku tetap stabil.