A review by nikolinaza
Gentayangan: Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu by Intan Paramaditha

5.0

Cewek baik masuk surga, cewek bandel gentayangan.

Buku ini menceritakan tentang 'kamu', sosok wanita yang merasa bosan dengan hidup yang biasa-biasa saja di Jakarta yang sumpek. Suatu hari, 'kamu' mengundang Iblis masuk ke kamarmu. Dia pun berubah menjadi sosok kekasih yang amat memuja 'kamu' dan bersedia memberikan apa pun yang 'kamu' inginkan, termasuk obat untuk kebosananmu. Maka, Iblis Kekasih pun memberikan sepasang sepatu merah yang nantinya akan membawa 'kamu' dalam berbagai petualangan. Sebuah hadiah sekaligus kutukan.

"Kau terkutuk utuk bertualang, atau lebih tepatnya, gentayangan. Bernaung, tapi tak berumah.

Buku ini memiliki format 'pilih sendiri petualanganmu'. Dengan satu awalan yang berujung pada tiga pilihan, pembaca akan diajak menelusuri alur cerita yang berbeda-beda dan berujung pada lima belas ending yang berbeda-beda pula. Beberapa alur cerita saling berkelindan di tengah jalan, jadi sebelum membaca sebaiknya membuat peta terlebih dahulu agar tidak hilang arah.

(Tapi, kalau mau tersesat dalam cerita, fine-fine aja kok, hehehe.)

Aku pernah menemukan novel dengan format serupa, tapi ini kali pertama aku membacanya, dan itu seru sekali! Biasanya, dari awal hingga akhir, pembaca selalu disuguhkan satu alur yang berurutan dan lurus. Di buku ini--meski tetap, kita mengikuti jalan cerita yang disediakan penulis--pembaca bebas memilih ke mana harus melangkah, cabang mana yang harus dipilih. Pilihan-pilihan itulah yang nantinya akan menentukan bagaimana akhir dari petualangan 'kamu'.

Aku suka dengan pemilihan sudut pandang orang kedua yang digunakan penulis di sini. Rasanya seolah-olah aku yang jadi tokoh utamanya, yang memakai sepatu merah cantik dari Iblis Kekasih, yang pergi mengelilingi dunia dengan mandirinya bersama segudang cerita dan petualangan. Membaca buku ini rasanya seperti diajak jalan-jalan mulai dari Jakarta, New York, Los Angeles, San Francisco, Berlin, Amsterdam, sampai Tijuana. Jalan-jalan yang bukan sekadar wisata di tempat-tempat yang indah.

Aku juga suka dengan gaya penulisan Intan Paramaditha. Simpel, tidak berbelit-belit, dan kental dengan nuansa gotik. Misteri yang disajikan membuatku nggak bisa berhenti membaca. Saking excited-nya, aku harus menahan-nahan diri supaya buku ini nggak terlalu cepat tamat.

5 out of 5 stars, will definitely looking for more books like this.