A review by chaconne
Minimarket yang Merepotkan by Kim Ho-yeon

emotional hopeful reflective relaxing medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

“Aku malu, tetapi aku memutuskan untuk tetap hidup. Aku memutuskan untuk membantu apa yang bisa kubantu, berbagi apa yang bisa kubagi, dan aku memutuskan untuk tidak serakah.”

Buku ini bercerita tentang Dokgo yang semula adalah seorang tunawisma penderita demensia di stasiun Seoul yang menemukan dompet sang Nyonya pemilik minimarket Always dan akhirnya ditawari untuk bekerja di sana. 

Pada awalnya, orang-orang memandang Dokgo dengan aneh maupun sebelah mata karena statusnya sebagai tunawisma di masa lalu dan kemampuan berbicaranya yang kurang lancar dikarenakan sudah terlalu lama tidak berkomunikasi dengan orang lain. Namun, lambat laun Dokgo membawa banyak perubahan baik kepada orang-orang di sekitarnya. Entah itu membantu penjualan minimarket, mengusir pembeli yang menyebalkan, bahkan membantu karyawan-karyawan yang ada di minimarket beserta Nyonya pemiliknya. 

Di balik kisah-kisah mengharukan yang disuguhkan di buku ini, tentu masih terdapat misteri tentang Dokgo; siapa Dokgo sebenarnya? Mengapa dia berakhir sebagai tunawisma di stasiun Seoul serta kehilangan ingatannya?

Menurutku sendiri, semua cerita yang ada di buku ini meninggalkan kesan yang dalam, termasuk cerita dari Dokgo sendiri. Aku awalnya tidak menaruh ekspektasi tinggi untuk buku ini, tapi sehabis menyelesaikannya ternyata buku ini masuk ke jajaran buku kesukaanku. Akhir kata, aku harap kita semua bisa menjadi Dokgo yang membawa pengaruh baik ke orang-orang di sekitar kita dan semoga kita bisa berdamai dengan masa lalu yang mungkin tidak ingin kita ingat. Buku ini pantas mendapatkan bintang 5!