Scan barcode
A review by tiareadsbooks25
Summer in Seoul by Ilana Tan
4.0
•reread•
3.8/5⭐
❝Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku?
Dulu kalau aku tak di situ, kini di mana aku?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku?
Kini kalau aku di sini, kelak di mana aku?
Tak tahu kelak ataupun dulu
Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku di sini
Dan kini aku melihatmu❞
—Page 7
❝Konon ketika seseorang dalam keadaan hidup dan mati, ia akan bisa melihat potongan-potongan kejadian dalam hidupnya, seperti menonton film yang tidak jelas alur ceritanya.❞
❝Aku bisa melupakan semuanya, tapi aku tidak akan kembali pada orang yang sudah meninggalkanku.❞
❝Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku? Supaya aku bisa langsung berlari menemuimu.❞
❝Dalam bisbol ada sembilan pemain. Kurang satu saja tidak akan bisa. Sembilan artinya lengkap. Kenapa aku menyimpan nomor Sandy di nomor sembilan? Itu karena kalau dia ada, aku baru merasa benar, merasa lengkap. Dia nomor sembilanku.❞
—Page 276
•••
I made a good choice to pick this book to overcome my reading slump. My reading mood is starting to come up! Yay! I already manage to read this book and Autumn in Paris yesterday. Today I'll start to read Winter in Tokyo and hopefully, I can finish read Spring in London too! I guess I'll never get bored to reread this whole tetralogy!
Summer in Seoul bercerita tentang Sandy alias Han Soon-Hee—gadis keturunan Indonesia-Korea—yang menerima tawaran menjadi 'kekasih' seorang penyanyi terkenal Korea, Jung Tae-Woo. Keduanya berpura-pura menjadi pasangan kekasih demi menepis gosip yang menyatakan bahwa Jung Tae-Woo adalah seorang gay. Seiring berjalannya waktu, keduanya yang banyak menghabiskan waktu bersama pun saling menyimpan perasaan satu sama lain. Namun, kejadian empat tahun lalu yang masih membekas di ingatan Sandy dan Tae-Woo seolah menjadi ujian bagi keduanya.
Summer in Seoul merupakan buku pertama dalam tetralogi Empat Musim dan buku pertama yang ditulis oleh Ilana Tan. Untuk ukuran buku pertama, Ilana Tan sukses memikat pembaca dengan ciri khasnya. Ceritanya ditulis dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan tetap terkesan indah. Meskipun mengambil latar belakang di Seoul, Korea Selatan. Gaya penulisannya pun begitu mengalir dan ringan, namun juga sarat makna. Premise yang diambil memang terkesan klise dan too good to be true, namun tetap saja, ceritanya begitu manis dan romantis. Tak hanya itu, alurnya pun cukup mudah ditebak dan tidak memiliki plot twist yang berarti.
3.8/5⭐
❝Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku?
Dulu kalau aku tak di situ, kini di mana aku?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku?
Kini kalau aku di sini, kelak di mana aku?
Tak tahu kelak ataupun dulu
Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku di sini
Dan kini aku melihatmu❞
—Page 7
❝Konon ketika seseorang dalam keadaan hidup dan mati, ia akan bisa melihat potongan-potongan kejadian dalam hidupnya, seperti menonton film yang tidak jelas alur ceritanya.❞
❝Aku bisa melupakan semuanya, tapi aku tidak akan kembali pada orang yang sudah meninggalkanku.❞
❝Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, kau mau memberitahuku? Supaya aku bisa langsung berlari menemuimu.❞
❝Dalam bisbol ada sembilan pemain. Kurang satu saja tidak akan bisa. Sembilan artinya lengkap. Kenapa aku menyimpan nomor Sandy di nomor sembilan? Itu karena kalau dia ada, aku baru merasa benar, merasa lengkap. Dia nomor sembilanku.❞
—Page 276
•••
I made a good choice to pick this book to overcome my reading slump. My reading mood is starting to come up! Yay! I already manage to read this book and Autumn in Paris yesterday. Today I'll start to read Winter in Tokyo and hopefully, I can finish read Spring in London too! I guess I'll never get bored to reread this whole tetralogy!
Summer in Seoul bercerita tentang Sandy alias Han Soon-Hee—gadis keturunan Indonesia-Korea—yang menerima tawaran menjadi 'kekasih' seorang penyanyi terkenal Korea, Jung Tae-Woo. Keduanya berpura-pura menjadi pasangan kekasih demi menepis gosip yang menyatakan bahwa Jung Tae-Woo adalah seorang gay. Seiring berjalannya waktu, keduanya yang banyak menghabiskan waktu bersama pun saling menyimpan perasaan satu sama lain. Namun, kejadian empat tahun lalu yang masih membekas di ingatan Sandy dan Tae-Woo seolah menjadi ujian bagi keduanya.
Summer in Seoul merupakan buku pertama dalam tetralogi Empat Musim dan buku pertama yang ditulis oleh Ilana Tan. Untuk ukuran buku pertama, Ilana Tan sukses memikat pembaca dengan ciri khasnya. Ceritanya ditulis dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan tetap terkesan indah. Meskipun mengambil latar belakang di Seoul, Korea Selatan. Gaya penulisannya pun begitu mengalir dan ringan, namun juga sarat makna. Premise yang diambil memang terkesan klise dan too good to be true, namun tetap saja, ceritanya begitu manis dan romantis. Tak hanya itu, alurnya pun cukup mudah ditebak dan tidak memiliki plot twist yang berarti.