Scan barcode
A review by ruangtitikkoma
Indiana by George Sand
emotional
reflective
sad
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.25
Kisah percintaan semacam ini mungkin sudah pernah kita baca di Anna Karenina atau Madam Bovary. Drama roman yang mewarnai banyak jenis karya di masanya.
Meski demikian, cerita percintaan yang getir dan tidak bahagia selalu terasa lebih menyenangkan diikuti.
Yang paling menarik dari tulisan George Sand di sini adalah keseluruhan narasinya difokuskan untuk membedah, menguliti, dan memberikan eksplorasi maksimal pada sifat-sifat karakter para tokohnya. Kondisi psikologis manusia yang selalu rapuh dan senantiasa dalam persimpangan tampak apik dan kaya penjelasan.
Ini menjadikan novel ini tidak mudah ditulis. Sangat sulit membuat deskripsi sangat detil dan lamat-lamat, batin yang terbolak-balik, pikiran yang berubah-ubah, kebaikan hati bersanding sekaligus dengan sifat buruk, niat tak terpuji dalam topeng wajah penuh ketenangan, dst.
Karena itu pula, “Indiana” bukan novel yang banyak menggunakan dialog-dialog hidup. Tapi justru deskripsi naratif yang bisa saja membosankan bagi pembaca atau cukup bisa mendistraksi. Saya biasanya tidak cukup menikmati novel dengan pola deskripsi naratif yang panjang, tapi gaya tulisan Sand membuat saya tidak bisa menolaknya.
Meski demikian, cerita percintaan yang getir dan tidak bahagia selalu terasa lebih menyenangkan diikuti.
Yang paling menarik dari tulisan George Sand di sini adalah keseluruhan narasinya difokuskan untuk membedah, menguliti, dan memberikan eksplorasi maksimal pada sifat-sifat karakter para tokohnya. Kondisi psikologis manusia yang selalu rapuh dan senantiasa dalam persimpangan tampak apik dan kaya penjelasan.
Ini menjadikan novel ini tidak mudah ditulis. Sangat sulit membuat deskripsi sangat detil dan lamat-lamat, batin yang terbolak-balik, pikiran yang berubah-ubah, kebaikan hati bersanding sekaligus dengan sifat buruk, niat tak terpuji dalam topeng wajah penuh ketenangan, dst.
Karena itu pula, “Indiana” bukan novel yang banyak menggunakan dialog-dialog hidup. Tapi justru deskripsi naratif yang bisa saja membosankan bagi pembaca atau cukup bisa mendistraksi. Saya biasanya tidak cukup menikmati novel dengan pola deskripsi naratif yang panjang, tapi gaya tulisan Sand membuat saya tidak bisa menolaknya.