Scan barcode
A review by melmarian
Cursed Bunny by Bora Chung
dark
emotional
mysterious
reflective
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? A mix
5.0
(Disclaimer: INI 10% REVIEW, 90% SAMBAT.)
Buku kumpulan cerita seram dari Korea Selatan.
Ada kepala yang muncul dari kloset setelah seorang perempuan buang air & menekan tombol flush -- seram, tapi tidak seseram kehilangan identitas diri dan hanya dikenal sebagai Ibu [isi nama suami di sini] atau Mama [isi nama anak di sini], tidak punya waktu sama sekali untuk melakukan apa yg disenangi, untuk diri sendiri--
Ada seorang perempuan yang mengalami menstruasi selama 12 hari tanpa henti -- seram, tapi lebih seram pemikiran bahwa perempuan adalah milik laki-laki, untuk "dipergunakan" sekehendak laki-laki, filosofi sumur dapur kasur yang sudah arkais itu--
Ada azimat lampu kelinci yg dikirim kepada keluarga pengusaha yg pernah mencurangi pesaingnya, kutukan berupa kelinci yg terus berlipat ganda jumlahnya dan memakan segala sesuatu-- kertas, kayu, bahkan si pengusaha dan keluarganya -- seram, tapi tidak seseram pengusaha2 di dunia nyata yang menghalalkan segala cara demi cuan, tidak peduli ada orang yg menderita karenanya, karena usahanya menimbulkan polusi atau merampas apa yg menjadi milik orang lain--
Masih ada 7 cerita seram lainnya di dalam buku ini, tapi tidak seseram: fenomena misoginis yang terjadi di Korea Selatan-- di mana anak-anak laki-laki melecehkan ibu dan saudara perempuan mereka, merekamnya dan mengunggah videonya ke internet. Tidak seseram kasus wanita lansia di Prancis yang suaminya menyewa puluhan pria utk memerkosa istrinya di rumahnya sendiri. Tentu saja tidak seseram penguasa yg mengacak-acak konstitusi demi memperoleh lebih banyak lagi kekuasaan. Dan jelas jauh lebih tidak seram dibandingkan g*n*sida yang terus-menerus terjadi, sedangkan kita di sini tidak bisa berbuat apa-apa.
Ini yg kucoba sampaikan: kita hidup di dunia yg luar biasa seram, sehingga membaca buku seram pun seakan sudah tidak ada gregetnya. Kita tidak lagi takut pada hantu, karena jelas manusia bisa melakukan yg lebih mengerikan. Ada kemarahan yg kurasakan dari tulisan penulis, kemarahan yg mendorong dia menuliskan cerita-cerita ini.
Dan sebelum ada yg komen, "gak asik ah, kok dibawa ke politik!" Honey, wake up. Seluruh hidupmu dikendalikan dan tergantung politik. Kamu bisa isi BBM pertalite karena kebijakan politik. UMR yang tidak seberapa itu, dengan potongan2 yang makin lama makin banyak, itu hasil politik. Kualitas udara yg kamu hirup adalah hasil kebijakan politik.
Jujur saja, this world is sh*t dan wajar saja jika kita marah. Kita marah karena kita tahu, ada alternatif selain hidup di dalam cerita seram. We deserve better, and we are claiming our right to live a better life.
"Horror makes us equal in the face of death. Because we all fear death." - Bora Chung
Buku kumpulan cerita seram dari Korea Selatan.
Ada kepala yang muncul dari kloset setelah seorang perempuan buang air & menekan tombol flush -- seram, tapi tidak seseram kehilangan identitas diri dan hanya dikenal sebagai Ibu [isi nama suami di sini] atau Mama [isi nama anak di sini], tidak punya waktu sama sekali untuk melakukan apa yg disenangi, untuk diri sendiri--
Ada seorang perempuan yang mengalami menstruasi selama 12 hari tanpa henti -- seram, tapi lebih seram pemikiran bahwa perempuan adalah milik laki-laki, untuk "dipergunakan" sekehendak laki-laki, filosofi sumur dapur kasur yang sudah arkais itu--
Ada azimat lampu kelinci yg dikirim kepada keluarga pengusaha yg pernah mencurangi pesaingnya, kutukan berupa kelinci yg terus berlipat ganda jumlahnya dan memakan segala sesuatu-- kertas, kayu, bahkan si pengusaha dan keluarganya -- seram, tapi tidak seseram pengusaha2 di dunia nyata yang menghalalkan segala cara demi cuan, tidak peduli ada orang yg menderita karenanya, karena usahanya menimbulkan polusi atau merampas apa yg menjadi milik orang lain--
Masih ada 7 cerita seram lainnya di dalam buku ini, tapi tidak seseram: fenomena misoginis yang terjadi di Korea Selatan-- di mana anak-anak laki-laki melecehkan ibu dan saudara perempuan mereka, merekamnya dan mengunggah videonya ke internet. Tidak seseram kasus wanita lansia di Prancis yang suaminya menyewa puluhan pria utk memerkosa istrinya di rumahnya sendiri. Tentu saja tidak seseram penguasa yg mengacak-acak konstitusi demi memperoleh lebih banyak lagi kekuasaan. Dan jelas jauh lebih tidak seram dibandingkan g*n*sida yang terus-menerus terjadi, sedangkan kita di sini tidak bisa berbuat apa-apa.
Ini yg kucoba sampaikan: kita hidup di dunia yg luar biasa seram, sehingga membaca buku seram pun seakan sudah tidak ada gregetnya. Kita tidak lagi takut pada hantu, karena jelas manusia bisa melakukan yg lebih mengerikan. Ada kemarahan yg kurasakan dari tulisan penulis, kemarahan yg mendorong dia menuliskan cerita-cerita ini.
Dan sebelum ada yg komen, "gak asik ah, kok dibawa ke politik!" Honey, wake up. Seluruh hidupmu dikendalikan dan tergantung politik. Kamu bisa isi BBM pertalite karena kebijakan politik. UMR yang tidak seberapa itu, dengan potongan2 yang makin lama makin banyak, itu hasil politik. Kualitas udara yg kamu hirup adalah hasil kebijakan politik.
Jujur saja, this world is sh*t dan wajar saja jika kita marah. Kita marah karena kita tahu, ada alternatif selain hidup di dalam cerita seram. We deserve better, and we are claiming our right to live a better life.
"Horror makes us equal in the face of death. Because we all fear death." - Bora Chung