A review by rasunshiny
Merakit Kapal by Shion Miura

4.0

Selamat Datang di Kamp Neraka Penerbit Genbu!

Pembaca akan bertemu dengan para anggota Redaksi Kamus Penerbit Genbu yang berdedikasi tinggi terhadap pembuatan Kamus Besar Bahasa Jepang (Daitokai). Diajak berkenalan dengan setiap tokohnya [a:Shion Miura|5026987|Shion Miura|https://images.gr-assets.com/authors/1407648863p2/5026987.jpg] membagi [b:Merakit Kapal|57427660|Merakit Kapal|Shion Miura|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1615853163l/57427660._SY75_.jpg|56217210] ke dalam enam bab yang setiap babnya mengintip kehidupan dan pemikiran per tokoh. Dimulai dengan Araki sang editor yang sangat cinta dengan kata-kata dan tentunya kamus, Majime lelaki eksentrik yang sulit mengekspresikan perasaannya, Nishioka yang melakukan segala sesuatu dengan maksimal, dan Kishibe anggota baru pindahan baru dari Redaksi Periklanan.

Aku suka bagaimana [a:Shion Miura|5026987|Shion Miura|https://images.gr-assets.com/authors/1407648863p2/5026987.jpg] mengangkat perjalanan para tokoh hingga akhirnya sangat berdedikasi dalam pembuatan Daitokai. Hubungan setiap tokoh pun terasa sangat erat. Kesan eksentrik dari beberapa tokoh membuat mereka saling mengisi satu sama lain. Kisah romansa Majime pun menjadi bagian yang menarik dalam buku ini.

Dengan menaiki kapal bernama kamus, manusia mengumpulkan cahaya-cahaya kecil yang mengapung di permukaan laut kelam agar bisa menyampaikan pikirannya kepada orang lain dengan dengan kata-kata yang paling tepat dan sesuai. Tanpa kamus, kita hanya akan berdiri terpaku di hadapan lautan yang meluas

Ah, aku suka banget sama perumpamaan kamus ini. Araki mengandaikan bahwa dengan menyusun kamus sama saja dengan merakit kapal yang membawa manusia mampu menyampaikan isi pikirannya di lautan luas yang berisi kata-kata melimpah ruah. Dalam [b:Merakit Kapal|57427660|Merakit Kapal|Shion Miura|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1615853163l/57427660._SY75_.jpg|56217210] pun banyak sekali dibahas makna ganda suatu kata yang sangat mungkin membuat manusia salah arti jika tika tidak paham konteks. Bukan hanya itu, penulis juga menyampaikan bahwa makna kata akan berubah seiring berlalunya waktu. Makanya, para anggota Redaksi Kamus pun harus menelusuri dari mana asal suatu kata. Karena mungkin saja untuk saat ini kata tersebut sudah tidak relevan lagi.

Kisah pembuatan kamus ini sangat asik untuk diikuti. Aku dapat mengetahui betapa sulitnya untuk membuat kamus, terlebih dalam hal ini disusun oleh penerbit swasta. Butuh bertahun-tahun, tenaga, biaya dan keseriusan hingga akhirnya Daitokai dapat terbit. Tahapan yang dilalui juga tidak singkat.

Jalan cerita yang dibangun buatku terlalu datar yang membuatku beberapa kali terlalu bosan untuk melanjutkan. Tidak ada konflik yang benar-benar klimaks dalam buku ini. Selain itu banyaknya penjelasan mengenai kata-kata juga terkadang membuatku malas untuk fokus terhadap cerita walau disisi lain point tersebut juga sangat menarik perhatianku. Bagaimanapun juga aku berhasil menamatkan buku ini. Akhir cerita pun berhasil membuatku terharu.

Kami telah merakit sebuah kapal. Kapal berisi jiwa-jiwa manusia yang terhubung tanpa terputus dari zaman kuno hingga masa depan, yang berlayar mengarungi lautan beisi kata-kata yang melimpah ruah.


Ohya, cover [b:Merakit Kapal|57427660|Merakit Kapal|Shion Miura|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1615853163l/57427660._SY75_.jpg|56217210] sangat cantik bukan. Apalagi setelah membaca sampai akhir cover versi terjemahan Bahasa Indonesia menjadi lebih berarti.

Akhirnnya aku memberikan buku ini 3.8 of 5 stars