You need to sign in or sign up before continuing.

5.0

Semakin dewasa, aku semakin sadar bahwa dalam hidup keseharian, kita dikelilingi dengan tuntutan untuk serba bisa dan melakukan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat. Keharusan ini menjadi suatu budaya yang berdampak negatif buat kita, seperti merasa diri nggak kapabel, merasa lelah karena tekanan, atau bahkan sekadar FOMO. Nggak heran kalau banyak orang jadi stress dan butuh ‘healing’: sekarang jadi kata yang populer, bahkan maknanya direduksi menjadi waktu untuk kabur sementara dari rutinitas (aduh, aku perlu healing nih!) Bisa ditebak, efek healing semacam ini hanya sementara sebelum kita butuh healing berikutnya.

The Myth of Normal, menurutku, adalah buku yang teramat sangat (!!) dibutuhkan untuk mengerti kultur toksik yang menjelma menjadi berbagai hal yang normal dan tidak disadari dalam hidup sehari-hari. Terbagi menjadi lima bagian besar, Dr. Gabor Maté menunjukkan bagaimana kita menciptakan kultur tersebut, bagaimana “kenormalan-kenormalan” itu membawa berbagai dampak negatif yang membuat manusia—individu dan kolektif—sengsara, serta menyediakan cara untuk kita bisa keluar dari kultur tersebut: healing. Berbeda dengan healing yang kita kenal, kesembuhan dalam kalimat Dr. Maté sendiri adalah “sebuah gerakan alami menuju keutuhan” (a natural movement toward wholeness). Singkatnya, kesembuhan dapat dicapai dengan memelihara kesehatan mental dan emosional pribadi serta latihan berwelas asih. Yang kusuka dari buku ini adalah penekanannya soal kesembuhan. Kesembuhan nggak dilihat sebagai satu tujuan akhir, melainkan suatu proses yang terus-menerus kita lakukan sampai akhir.

Buku ini jadi penting buatku. Bukan hanya untuk mengerti, tapi juga untuk merawat diriku sendiri, orang lain, dan juga generasi-generasi mendatang. Pastinya jadi buku yang sering aku buka-buka lagi. Kita semua butuh healing beneran yang nggak sekadar pergi liburan ke Bali. Wajib baca! :)