A review by blackferrum
The Second Best by Morra Quatro

dark emotional lighthearted reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.75

Ini buku pertama penulis yang aku baca. Buku ini punya kesan kuat soal kehidupan remaja akhir yang kehidupannya serba nggak pasti dan nggak punya cukup buku petunjuk buat keluar dari satu masalah (or simply one of our negative thought).

The Second Best mengarah pada Gwen yang memilik Aidan sebagai orang yang dia kagumi, sukai, bahkan cintai. Lewat PSM, mereka dipertemukan dan lewat situ pula, kedekatan mereka menyeret Edgar. Primadona dalam unit kegiatan kampus yang pelan-pelan ikut menghanyutkan perhatian Gwen.

Keteguhan hatinya untuk Aidan perlahan mengikis berkat eksistensi Edgar dan perlahan berhasil mengalihkan fokus Gwen dari Aidan. Lagi pula, Aidan sudah punya "pawang". Jadi, Gwen tidak punya banyak pilihan selain tetap memperjuangkan dan dianggap sebagai cewek-nggak-tahu-diri-yang-merebut-cowok-orang atau leave him.

Masa lalu Edgar mulai memperlihatkan apa yang selama ini tidak pernah Gwen lihat. Meskipun selama ini sudah merasa saling mengenali diri masing-masing, Edgar lebih "gelap" dari yang Gwen duga. Edgar menjelma menjadi sosok yang jauh dari bayangan, bahkan realita Gwen.

Buku ini punya premis yang simpel sebenarnya, tapi narasi penulis sukses bikin vibe-nya jadi lain. Bagi yang lagi cari novel romance estetik dan sendu, bisa coba buku ini.

Btw, aku suka ending-nya. Rasanya ngepas aja sama alur ceritanya.