Scan barcode
A review by blackferrum
Suicide Knot by Vie Asano
dark
emotional
mysterious
reflective
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Akhir-akhir ini berita mengenai perundungan marak terjadi. Alasannya macam-macam, yang pasti, pelaku merasa melakukan itu hanya untuk kepuasan pribadi. Miris. Apalagi pelakunya masih SMA.
Hal serupa dialami oleh Anne. Setelah kematiannya, Karen mulai merunut lagi masa lalu sahabatnya. Kejadian ganjil dari video siaran langsung gantung diri Anne memicu terbukanya satu per satu petunjuk yang dia tinggalkan untuk Karen.
Semua petunjuk mengarah pada satu orang; Bianca. Cewek berwajah malaikat bersama para bodyguard-nya itu punya sejarah panjang bersama Anne. Persaingan tidak sehat membuat motif Bianca semakin jelas di mata Karen. Belum lagi beberapa fakta yang Anne sebar memperlihatkan betapa hidupnya penuh dengan kegelisahan.
What I like, kehidupan Anne yang terkuak lewat kode yang dipecahkan Karen nggak hanya berasal dari lingkungan sekolah, tapi keluarganya juga. Jadi, ada tekanan lain yang akhirnya membuat sosok Anne makin terpojok.
Jika Playing Victim memperlihatkan dampak sosial yang terjadi dari suatu peristiwa, buku ini mengajak pembaca menebak siapa dalang di balik kematian Anne.
Perundungan di buku ini cukup graphic, ya. So, be wise. Sebelum baca siapkan amunisi mental yang banyak. Gila juga kelakuan Silver Girls ke Anne. Sama sekali nggak ngotak dan bikin greget, akh!
Banyak yang mau kubahas, tapi nanti malah kepanjangan. Intinya, aku suka buku ini. Feel thrilling dan misterinya dapet. Mau nggak mau harus mengulik lagi soal bullying karena topik ini mesti banget dibahas kapan pun. Penting karena dampak ke korban bisa seumur hidup.
Seperti reviu yang aku baca sebelumnya, gimana caranya Bianca tahu kalau akun yang nyebarin gosip soal dia itu Karen, aku juga nggak begitu paham. Emang Bianca ini ada tim IT dan yang aku tangkap mungkin lebih kayak social media specialist gitu, ya, alih-alih macam hacker. Tapi, nggak salah juga dia tahu karena ya siapa lagi kalau bukan Karen yang ngelakuin? Mereka ada konflik waktu itu, kan?
Terus sama kayak kesan beberapa pembaca lain, ending-nya agak kurang memuaskan. Sejujurnya agak nggak adil buat Karen. Kayak kenapa gitu dia mesti kena juga? Bukannya Anne ya yang emang nggak mau terbuka sama Karen? Tapi karena satu insiden itu dia kena juga? Tapi lagi ya make sense, mungkin aja pas itu Anne juga emosi karena kan posisinya dia dirundung.
Udah itu aja yang agak mengganjal. Kalau kepikiran yang lain nanti kutambahin (kalo ingat hehe).
Hal serupa dialami oleh Anne. Setelah kematiannya, Karen mulai merunut lagi masa lalu sahabatnya. Kejadian ganjil dari video siaran langsung gantung diri Anne memicu terbukanya satu per satu petunjuk yang dia tinggalkan untuk Karen.
Semua petunjuk mengarah pada satu orang; Bianca. Cewek berwajah malaikat bersama para bodyguard-nya itu punya sejarah panjang bersama Anne. Persaingan tidak sehat membuat motif Bianca semakin jelas di mata Karen. Belum lagi beberapa fakta yang Anne sebar memperlihatkan betapa hidupnya penuh dengan kegelisahan.
What I like, kehidupan Anne yang terkuak lewat kode yang dipecahkan Karen nggak hanya berasal dari lingkungan sekolah, tapi keluarganya juga. Jadi, ada tekanan lain yang akhirnya membuat sosok Anne makin terpojok.
Jika Playing Victim memperlihatkan dampak sosial yang terjadi dari suatu peristiwa, buku ini mengajak pembaca menebak siapa dalang di balik kematian Anne.
Perundungan di buku ini cukup graphic, ya. So, be wise. Sebelum baca siapkan amunisi mental yang banyak. Gila juga kelakuan Silver Girls ke Anne. Sama sekali nggak ngotak dan bikin greget, akh!
Banyak yang mau kubahas, tapi nanti malah kepanjangan. Intinya, aku suka buku ini. Feel thrilling dan misterinya dapet. Mau nggak mau harus mengulik lagi soal bullying karena topik ini mesti banget dibahas kapan pun. Penting karena dampak ke korban bisa seumur hidup.
Terus sama kayak kesan beberapa pembaca lain, ending-nya agak kurang memuaskan. Sejujurnya agak nggak adil buat Karen. Kayak kenapa gitu dia mesti kena juga? Bukannya Anne ya yang emang nggak mau terbuka sama Karen? Tapi karena satu insiden itu dia kena juga? Tapi lagi ya make sense, mungkin aja pas itu Anne juga emosi karena kan posisinya dia dirundung.
Udah itu aja yang agak mengganjal. Kalau kepikiran yang lain nanti kutambahin (kalo ingat hehe).