A review by marinazala
Teh dan Pengkhianat by Iksaka Banu

4.0

** Books 121 - 2019 **

3,7 dari 5 bintang!

Buku ini sebenarnya sudah cukup lama tersimpan di galeri Gramedia Digital Premium saya dan awalnya tertarik sama covernya yang keliatan banget kalau ini buku genrenya historical fiction. Ketika mengetahui bahwa buku ini memenangkan salah satu penghargaan bergengsi yaitu Kusala Sastra Khatuliswa tidak ayal lagi saya semakin ingin untuk membaca buku ini tapi lagi-lagi keinginan itu tertahan dengan adanya keinginan saya untuk membabat buku timbunan ketimbang membaca buku non-timbunan

Akhirnya keinginan itu berhasil diwujudkan dengan ketika Goodreads Indonesia mengadakan acara Ngobrol bareng dengan Mas Iksana Banu mengenai buku ini yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 November 2019 di Ojo Koes. hari senin atau selasa sebelumnya mas Ucha meminta tolong kepada saya untuk membantunya dalam memandu acara ini. Haha mau gak mau saya harus membaca buku ini sampai habis bukan? LOL setelah membaca buku ini saya baru tahu kalau buku ini ternyata kumpulan cerpen bukan roman yang saya pikirkan sebelumnya

buku ini adalah karya pertama mas Iksaka Banu yang saya baca sebelumnya. Saya bahkan belum membaca [b:Ratu Sekop dan cerita-cerita lainnya|36102537|Ratu Sekop dan cerita-cerita lainnya|Iksaka Banu|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1503385106l/36102537._SY75_.jpg|57688250] dan [b:Semua Untuk Hindia|22175715|Semua Untuk Hindia|Iksaka Banu|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1400467077l/22175715._SX50_.jpg|41523377] dan ternyata kumcer ini sungguh sangat mengasyikkan untuk dibaca!

Saya menyukai kisah Kalabaka yang menceritakan tentang ketidakadilan yang diterima oleh penduduk di Banda yang tidak bersedia menyerahkan pala dan fuli di jaman era VOC

Tegak Dunia yang juga berhasil menyentil saya dengan tema yang lagi dibincangkan saat ini mengenai orang-orang yang percaya dengan teori bumi datar vs dengan teori bumi bulat

Teh dan Pengkhianat yang menceritakan kisah pembelotan dari Sentot Prawirodirjo ke Belanda yang dahulunya beliau adalah tangan kanan Pangeran Diponegoro

Ada juga Di atas kereta angin yang menyindir jaman belanda dulu dimana kaum pribumi sebaiknya tidak menaiki fiets milik orang belanda

Belenggu Emas yang mengenalkan saya dengan Roehana Koeddoes dimana selama ini saya hanya mengetahui RA Kartini, Dewi Sartika, Cut Nyak Dien, Cut Meutia dan Christina Martha Tiahahu sebagai tokoh pahlawan Indonesia

semua sudah selesai mengenai kisah berjualan roti di masa kemerdekaan indonesia

Habis membaca buku ini saya langsung borong buku [b:Sang Raja|36242925|Sang Raja|Iksaka Banu|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1507519691l/36242925._SY75_.jpg|57888070] dan Ratu Sekop sekalian tidak lupa meminta tandatangan si penulis hehe.. Untuk saya penggemar buku-buku historical fiction karangan mas Iksaka Banu membawa hawa segar untuk fiksi sejarah Indonesia! :)

Terimakasih Gramedia Digital Premium!