A review by normnialib
Imprisonment by Rikako Akiyoshi

challenging dark mysterious tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐝𝐚𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧.
-𝟏𝟓𝟑

𝑩𝒖𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈...
Ini adalah hari terakhir Yukie bekerja. Setelah malam ini, maka ia akan bebas menghabiskan waktu bersama keluarganya. Saat ia menghubungi suaminya untuk sekadar menanyakan kabar sang buah hati, suaminya tidak menjawab. Yukie memang sering sekali memikirkan hal tidak-tidak dalam keseharianya yang bekerja sebagai perawat. Tapi, apakah malam itu memang terjadi sesuatu pada keluarganya? Apakah pikiran-pikiran buruk Yukie menjadi kenyataan?

𝒀𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒊...
Akiyoshi Rikako adalah salah satu penulis yang akan aku beli karyanya 𝘥𝘦𝘴𝘱𝘪𝘵𝘦 apapun judul yang dia buat. Ngeliat namanya dipajang di toko buku aja udah bikin rasa penasaranku bergejolak.
Waktu aku buka halaman pertama buku ini, aku rasanya kayak nostalgia. Soalnya aku baca buku Sensei ini setahun sekali, ngikut jadwal terbit dari Penerbit Haru ahahaha.
Menurutku buku ini membahas isu kehidupan rumah tangga yang realistis. Saking realitsinya, aku sampai lupa kalau pada intinya buku ini termasuk dalam buku 𝘵𝘩𝘳𝘪𝘭𝘭𝘦𝘳 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘺𝘴𝘵𝘦𝘳𝘺. Soalnya konflik awal cuma membahas kehidupan rumah tangga Yukie. Gimana kerasnya membagi waktu untuk keluarga, berjuang bersama membesarkan anak, merawat rumah yang mereka tinggali. Rasanya, semakin tua usia, setiap pasurti bakalan menjadi 𝘳𝘰𝘰𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦𝘴 yang hanya punya beberapa tujuan yang sama. Misalnya membesarkan anak atau menabung cicilan rumah. Sisanya mereka hidup sendiri-sendiri. Lumayan sedih sih, karena contoh di kehidupan nyata banyak yang seperti itu.
Perkataan salah satu karakter ini sukses bikin aku senyum pahit, "𝐓𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐮𝐬𝐚𝐡 𝐣𝐮𝐠𝐚, 𝐲𝐚. 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐡𝐚𝐥, 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧, 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠-𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐭𝐢-𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐬𝐫𝐚-𝐦𝐞𝐬𝐫𝐚𝐚𝐧. 𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚, 𝐭𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧..."
Gimana? Sedih gak? Apakah 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘦?
Selain itu, aku juga suka sama 𝘵𝘸𝘪𝘴𝘵 yang 𝘶𝘯𝘱𝘳𝘦𝘥𝘪𝘤𝘵𝘢𝘣𝘭𝘦. Memang tulisan beliau ini, gak ada yang bisa bikin aku nebak persis gimana alurnya. Bukan Akiyoshi Rikako namanya kalau nggak ngasih 𝘵𝘸𝘪𝘴𝘵 yang seru di dekat 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 cerita hohoho...

𝒀𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒊...
Ada dua hal yang bikin aku sebel sama buku ini 𝘢𝘯𝘥 𝘪𝘵'𝘭𝘭 𝘣𝘦 𝘧𝘶𝘭𝘭 𝘰𝘧 𝘴𝘱𝘰𝘪𝘭𝘦𝘳𝘴.
1. Ibu Kepala yang keliatan gak pedulian & galak tanpa pandang bulu.
2. Kanuma adalah karakter tumbal.
Ibu Kepala itu terkesan benci banget sama perempuan-perempuan yang banyak ngeluh waktu kerja. Oke, memang ngeselin, cuma wajar aja kan setiap orang mengeluh. Aku benci waktu beliau membanding-bandingkan generasi. Dia bilang generasi dia lebih susah dan gapernah ngeluh sampai dia membahas betapa manjanya generasi Yukie. Aduhh repot deh memang kalau berurusan sama Ibu Kepala. Padahal harusnya sesama perempuan saling mengerti kondisi masing-masing. Yukie tuh bukannya manja, tapi dia memang 𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡 istirahat. Tapi semakin aku baca, rupanya tuduhan Ibu Kepala bukannya gak berdasar juga. Jadi aku punya pandangan 𝘭𝘰𝘷𝘦-𝘩𝘢𝘵𝘦 sama Ibu Kepala ini.
Terus waktu aku pikir suami Yukie sudah berhasil menghilangkan nyawa Kanuma, rupanya mimpi buruk keluarga Yukie belum berakhir di sana. Aku sampe merinding berkali-kali bayangin seremnya sosok suami Yukie ini, oh kita sebut saja 𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢. Aku baru sampai di halaman 200-an, kan, waktu mantan suami Yukie kabur dari si penculik, tapi kok masih nyisa 70-an halaman lagi? Wah... 𝘣𝘢𝘥 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨 aku beneran kejadian ahhaha. 𝘞𝘦𝘭𝘭 𝘥𝘰𝘯𝘦 𝘚𝘦𝘯𝘴𝘦𝘪, 𝘸𝘦𝘭𝘭 𝘥𝘰𝘯𝘦. Walaupun aku agak menyayangkan 𝘵𝘰𝘵𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘩𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 yang 𝘴𝘶𝘱𝘱𝘰𝘴𝘦𝘥𝘭𝘺 terjadi untuk keluarga Yukie, tapi aku tau Sensei yang satu ini gak akan biarin karakternya bahagia gitu aja. Selalu ada harga yang harus dibayar.

𝑯𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒔𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂...
Aku sempet deg-degan waktu hidup mantan suaminya ada di tangan dia. Dan aku 𝐥𝐞𝐠𝐚𝐚𝐚𝐚𝐚 banget sama keputusan Yukie di akhir cerita. Novel Cinderella Addiction, Holy Mother, dan Girls in the Dark, semuanya ninggalin kesan pedih di hati aku. Selalu ada 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 yang bikin hati aku lumayan sakit. Aku pikir, mungkin di buku kali ini pun Akiyoshi Rikako bakalan ngasih 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 yang bikin 𝘴𝘩𝘶𝘥𝘥𝘦𝘳, 𝘢𝘯𝘥 𝘵𝘩𝘢𝘯𝘬 𝘨𝘰𝘥 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘥𝘯'𝘵 𝘩𝘢𝘱𝘱𝘦𝘯! Huhhhh akhirnya, 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 yang bahagia bisa terjadi di 𝘶𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦 ini ahhaha.
Kalimat, "𝐃𝐢𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐢, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐝𝐞𝐦𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮, 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬𝐭𝐢𝐬..." jadi penutup yang 𝘱𝘦𝘳𝘧𝘦𝘤𝘵 menurutku.

Aku akan menantikan karya Sensei yang selanjutnya!