Take a photo of a barcode or cover
yuusasih 's review for:
PS: I Love You
by Cecelia Ahern
Dapat 4 bintang karena ada satu bagian di novel ini yang berhasil membuat saya benar-benar menitikkan air mata walaupun seumur hidup - seumur hidup - saya belum pernah menangis saat membaca/menonton kisah sedih.
Gerry, damn you, man.
Berkisah mengenai Holly, wanita di akhir 20-nya yang masih dalam masa berkabung setelah suaminya selama 7 tahun, Gerry, meninggal beberapa bulan lalu. Awalnya Holly seakan kehilangan semangat hidup setelah menyadari kalau Gerry sang suami, soulmate, kekasih, sekaligus sahabat, telah pergi meninggalkannya. Namun Gerry, sebelum meninggal, seakan telah memprediksi hal ini dan meninggalkan setumpuk surat yang harus dibaca Holly setiap bulan untuk membantunya bangkit dari perasaan berkabungnya.
Baca cerita ini karena mendapat rekomendasi dari Kak Kimi setelah saya berkoar-koar ingin membaca kisah romantis yang manis dan "nggak alay" demi mendapatkan feel romance untuk membuat novel romance. Dan begitu saya menemukan bukunya di toko buku dekat kampus dengan harga terjangkau, langsung saya sambar buku ini.
Dan ternyata memang cerita ini pantas direkomendasikan. Walau gaya bahasanya ringan dan chicklit-wise, tapi memang terasa kisah cinta yang manis antara Holly dan Gerry, dimana kita benar-benar mencintai satu orang secara penuh dan tanpanya kita kehilangan arah. Saya memang anti kisah seperti ini jika dimasukkan dalam konteks percintaan remaja yang pemikirannya masih belum dewasa, namun, dalam kisah ini, dalam konteks hubungan pernikahan yang sakral, entah kenapa saya merasa cinta dan kesetiaan Holly yang begitu besar terhadap Gerry tak pelak membuat saya terharu. Apalagi kisah cinta Holly dan Gerry tidak digambarkan sebagai kisah cinta yang memabukkan dan sempurna, melainkan bergejolak namun tetap terasa lembut dan manis.
Me, too, want someone like Gerry at my side. *sniff*
Gerry, damn you, man.
Berkisah mengenai Holly, wanita di akhir 20-nya yang masih dalam masa berkabung setelah suaminya selama 7 tahun, Gerry, meninggal beberapa bulan lalu. Awalnya Holly seakan kehilangan semangat hidup setelah menyadari kalau Gerry sang suami, soulmate, kekasih, sekaligus sahabat, telah pergi meninggalkannya. Namun Gerry, sebelum meninggal, seakan telah memprediksi hal ini dan meninggalkan setumpuk surat yang harus dibaca Holly setiap bulan untuk membantunya bangkit dari perasaan berkabungnya.
Baca cerita ini karena mendapat rekomendasi dari Kak Kimi setelah saya berkoar-koar ingin membaca kisah romantis yang manis dan "nggak alay" demi mendapatkan feel romance untuk membuat novel romance. Dan begitu saya menemukan bukunya di toko buku dekat kampus dengan harga terjangkau, langsung saya sambar buku ini.
Dan ternyata memang cerita ini pantas direkomendasikan. Walau gaya bahasanya ringan dan chicklit-wise, tapi memang terasa kisah cinta yang manis antara Holly dan Gerry, dimana kita benar-benar mencintai satu orang secara penuh dan tanpanya kita kehilangan arah. Saya memang anti kisah seperti ini jika dimasukkan dalam konteks percintaan remaja yang pemikirannya masih belum dewasa, namun, dalam kisah ini, dalam konteks hubungan pernikahan yang sakral, entah kenapa saya merasa cinta dan kesetiaan Holly yang begitu besar terhadap Gerry tak pelak membuat saya terharu. Apalagi kisah cinta Holly dan Gerry tidak digambarkan sebagai kisah cinta yang memabukkan dan sempurna, melainkan bergejolak namun tetap terasa lembut dan manis.
Me, too, want someone like Gerry at my side. *sniff*