Take a photo of a barcode or cover
nadsseu 's review for:
Suatu keputusan brilian yang diambil W.S. Rendra menurut saya, untuk membukukan kembali skenario karya sutradara Sjuman Djaya tentang hidup Chairil Anwar yang tidak jadi difilmkan ini.
Beberapa puisi membutuhkan waktu untuk dapat dipahami dan beberapa lainnya memutuskan lugas langsung tepat pada intinya. Maka Chairil Anwar adalah yang kedua, gaya bahasa puisinya yang lugas layaknya percakapan sehari-hari membuat pembaca tidak kesulitan dalam memahami makna dari karya-karyanya. Kemudahan memahami bahasanya ini juga membuat pembaca mampu merasakan kerasnya kehidupan yang dialami Chairil Anwar.
Menggunakan paragraf bernomor-nomor karena awalnya memang diperuntukkan menjadi skenario film, merupakan hal yang paling menarik dari buku ini. Namun, hal ini juga membuat saya agak kebingungan untuk mengikuti, karena rasanya seperti diajak melompat-lompat dari satu babak ke babak lainnya.
Beberapa puisi membutuhkan waktu untuk dapat dipahami dan beberapa lainnya memutuskan lugas langsung tepat pada intinya. Maka Chairil Anwar adalah yang kedua, gaya bahasa puisinya yang lugas layaknya percakapan sehari-hari membuat pembaca tidak kesulitan dalam memahami makna dari karya-karyanya. Kemudahan memahami bahasanya ini juga membuat pembaca mampu merasakan kerasnya kehidupan yang dialami Chairil Anwar.
Menggunakan paragraf bernomor-nomor karena awalnya memang diperuntukkan menjadi skenario film, merupakan hal yang paling menarik dari buku ini. Namun, hal ini juga membuat saya agak kebingungan untuk mengikuti, karena rasanya seperti diajak melompat-lompat dari satu babak ke babak lainnya.