Scan barcode
A review by aynsrtn
Bukan Tipe Romantis (Lucie Yi is Not a Romantic) by Lauren Ho
challenging
emotional
lighthearted
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
4.0
Pernahkah kamu menyukai satu buku karena ditulis dengan rapi tapi di satu sisi dibuat kesal dengan eksekusi plotnya? Ya, buku ini adalah salah satunya. Jadi tetap ku beri rating 4 meskipun banyak mengelus dada terutama pada karakter sang protagonis, Lucie Yi.
Lucie bukan tipe romantis—sesuai dengan judulnya—tetapi tipe yang plin plan dan egois. Bagaimana bisa di chapter sekian pilih A, lalu di 2 chapter selanjutnya pilih B? To be honest, both Collin and Mark didn't deserve Lucie. Deep breathe.
Berkisah tentang Lucie yang menginginkan seorang anak. Usianya tidak muda lagi, 37 tahun, tetapi ia ingin menjadi seorang ibu. Lucie pernah keguguran dan mendapati mantan tunangannya berselingkuh, hal itu yang membuat Lucie ingin memiliki anak—tanpa hubungan romantis. Lalu, dia mengikuti co-parenting program yaitu pengasuhan bersama. Jadi, memiliki anak sendiri tetapi hubungan orangtua hanya sebatas mengasuh dan membesarkan, bukan in romantically menjadi pasangan. Disanalah Lucie bertemu dengan Collin, bertemu, bercinta—demi punya anak—dan dalam one shot, one night, Lucie hamil. Di saat "pengaturan" itu datanglah kembali mantan terindah, Mark.
Hampir separuh buku, ini bukan lagi tentang Lucie dan Collin, tapi Lucie dan Mark. I hate these scenes. So, when Mark came out, i read faster. Bahkan di 90% cerita pun masih Mark yang menempati tahta. Lalu, bak menggunakan kecepatan flash, semua bermanuver karena si protagonis wishy-washy.
Beberapa hal yang aku sukai—yang membuat diriku tetap memberikan bintang 4 daripada bintang 3 atau 2 untuk buku ini—adalah banyak lesson learned mengenai kehamilan, parenting, kultur asia, bahkan hingga budgeting untuk mempunyai anak.
Collin, salah satu protagonis—meski tidak sempurna, bukan tipe green flag sehijau hutan amazon, tetapi dia berusaha menjadi better man. Dia tidak mau anaknya fatherless—karena dia semasa kecil sering ditinggal ayahnya bekerja, bahkan ayahnya sering absen di momen penting Collin. Aku suka bagaimana Collin benar-benar sudah siap untuk menjadi ayah—dan orangtua.
Kalau judulnya Collin Read is not a romantic, aku mungkin siap memberi full 5 stars, haha.
Lucie bukan tipe romantis—sesuai dengan judulnya—tetapi tipe yang plin plan dan egois. Bagaimana bisa di chapter sekian pilih A, lalu di 2 chapter selanjutnya pilih B? To be honest, both Collin and Mark didn't deserve Lucie. Deep breathe.
Berkisah tentang Lucie yang menginginkan seorang anak. Usianya tidak muda lagi, 37 tahun, tetapi ia ingin menjadi seorang ibu. Lucie pernah keguguran dan mendapati mantan tunangannya berselingkuh, hal itu yang membuat Lucie ingin memiliki anak—tanpa hubungan romantis. Lalu, dia mengikuti co-parenting program yaitu pengasuhan bersama. Jadi, memiliki anak sendiri tetapi hubungan orangtua hanya sebatas mengasuh dan membesarkan, bukan in romantically menjadi pasangan. Disanalah Lucie bertemu dengan Collin, bertemu, bercinta—demi punya anak—dan dalam one shot, one night, Lucie hamil. Di saat "pengaturan" itu datanglah kembali mantan terindah, Mark.
Hampir separuh buku, ini bukan lagi tentang Lucie dan Collin, tapi Lucie dan Mark. I hate these scenes. So, when Mark came out, i read faster. Bahkan di 90% cerita pun masih Mark yang menempati tahta. Lalu, bak menggunakan kecepatan flash, semua bermanuver karena si protagonis wishy-washy.
Beberapa hal yang aku sukai—yang membuat diriku tetap memberikan bintang 4 daripada bintang 3 atau 2 untuk buku ini—adalah banyak lesson learned mengenai kehamilan, parenting, kultur asia, bahkan hingga budgeting untuk mempunyai anak.
Collin, salah satu protagonis—meski tidak sempurna, bukan tipe green flag sehijau hutan amazon, tetapi dia berusaha menjadi better man. Dia tidak mau anaknya fatherless—karena dia semasa kecil sering ditinggal ayahnya bekerja, bahkan ayahnya sering absen di momen penting Collin. Aku suka bagaimana Collin benar-benar sudah siap untuk menjadi ayah—dan orangtua.
Kalau judulnya Collin Read is not a romantic, aku mungkin siap memberi full 5 stars, haha.