A review by renpuspita
Cinderella Addiction by Rikako Akiyoshi

dark emotional mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

 Buku stress yang isinya orang - orang stress semua.

Karya Akiyoshi Rikako yang gue baca itu baru Girls in the Dark doang tapi buku satu itu saja sudah meninggalkan impressi yang luar biasa dan gue jadi ga ragu buat mengoleksi seluruh karya Akiyoshi-sensei. Gue bahkan berniat baca Holy Mother tahun ini, tapi sebelumnya gue mau baca Cinderella Addiction dulu yang seharusnya dibaca tahun lalu. Kebetulan temen kantor beberapa bulan lalu nonton Melancholy, adaptasi dari Cinderella Addiction yang sayangnya gue ga ikutan nonton. 

Buku ini...gimana ngomongnya ya hahaha. Endingnya emang (cukup) gila tapi malah meninggalkan banyak pertanyaan di benak gue. Okelah, ending ngetwist emang salah satu ciri khas Akiyoshi, tapi di Cinderella Addiction ini terlalu banyak yang membuat gue bertanya - tanya. Untuk amannya gue taruh tag spoiler aja ya, so beware spoilers!:

- Perubahan karakter Kota dan Sakura yang terkesan tiba-tiba, tapi menurut gue justru Sakura-lah yang nyaris ga masuk akal. Apa bisa berubah drastis seperti itu dalam semalam? Okelah judulnya aja ada kata Cinderellanya, tapi apa iya Sakura mendadak jadi psikopat hanya buat mempertahankan status 'cinderella'nya? Kemana orang yang awalnya walau terkesan dirundung kemalangan tapi tetap berusaha tegar dan mau membela anak - anak, malah berubah jadi pembunuh anak - anak itu sendiri? Hanya karena merasa dibutuhkan Kaori dan Kota?
- Karakter Kota itu sebenarnya gue ga terlalu heran sama berubahnya karena ini salah satu bukti kalau manusia itu punya banyak topeng. Bisa jadi alasan mantan istrinya yang pertama selingkuh karena Kota aslinya ringan tangan? Sayangnya dari tiga karakter ini, Kota emang yang agak kurang tereksplor. Gue hanya tahu kalau Kota masih stress karena perselingkuhan mantan istri pertamanya, tapi juga menyembunyikan amarah yang luar biasa yang lalu dialihkan ke hobi memahat patungnya. Kesan pernikahannya dengan Sakura emang terburu - buru ya dan mungkin dari situ saja sudah termasuk bendera merah berkibar - kibar karena mungkin Akiyoshi-sensei ingin bilang bahwa kebahagiaan yang absolut itu ada syarat dan ketentuan yang berlaku
- Kaori-chan emang manipulator sejati. Bocil kematian yang literally live up to her name. Menurut gue, keputusan yang tepat bagi Akiyoshi sensei untuk membuat cerita dari sudut pandang Kaori memakai 1st PoV. Pemikiran anak - anaknya yang polos tapi sadis sebenarnya bagian yang paling mengerikan yang gue baca dari buku ini. Apa alasan Kaori berlaku dan menjadi pathological liar sebenarnya mungkin bisa ditelusuri dari kurangnya perhatian ibu kandungnya. Tapi, apa yang ada di pikiran Kaori emang menurut gue sangat ekstrim walau bukan ga mungkin bisa terjadi
- Open ending yang menyisakan rasa kurang puas. Okelah, endingnya orang-orang yang (dianggap) merundung Kaori akhirnya mendapat balasan. Tapi logikanya lah, masa iya ga bakal ketahuan wkwk. Mungkin juga keputusan yang tepat Akiyoshi mengakhiri ceritanya sampai disitu saja dan menyerahkan pada pembaca. Kalau secara logika ya ga mungkin keluarga Izumisawa lolos dari perbuatan mereka, lol. Tapi namanya juga mau bahagia, psychopath style
 

Menurut gue dengan beberapa hal yang bagi gue cukup mengganggu, ceritanya cukup menarik dan lebih menekankan pada aspek dramanya. Gue mau ga mau diajak bersimpati sama kondisi Sakura dan Kota (pada awalnya), sementara kesel banget baca PoV Kaori si bocil ga tahu diuntung. Walau gitu gue cukup kesel juga dengan banyaknya "Eh?", kayak apa sih ini pada cengo semua apa kalian sering banget berekspresi "eh???" lol. Selain itu karena tokoh utamanya sudah dewasa (kecuali Kaori), ada beberapa adegan dewasa juga tapi ga eksplisit. Bisa banget diskip dan ga terlalu mengurangi kenikmatan membaca.

Bukan yang terbaik dari Akiyoshi Rikako (padahal gue baru baca dua, lol!), tapi tetep okelah kalau mau jadi koleksian.

Makasih Dina yang sudah kadoin buku ini :D 

Expand filter menu Content Warnings