Scan barcode
A review by bungadinding
Taman Rahasia - The Secret Garden by Frances Hodgson Burnett
5.0
Gue sangat suka buku ini, terutama karena kekuatan deskripsinya tentang musim semi dan tanaman-tanaman yang tumbuh dan mekar di dalam taman rahasianya… Duh, indah banget. Seolah-olah gue sendiri berada di dalam taman rahasia itu, menyaksikan bunga-bunga krokus, dafodil, lili, snowdrop, mawar, dll mekar dalam warna-warni ungu, biru, emas, putih, di sela-sela selimut dedaunan hijau. Seolah-olah gue sendiri bisa merasakan detik ini juga: wangi tanah yang baru dibalik, wangi rumput sehabis hujan. Seolah-olah gue bisa merasakan hembusan angin moor di wajah gue waktu gue berjalan menantang angin, yang membuat pipi gue merona segar kemerahan (meskipun di kulit sawo matang asli Indonesia gue, kayaknya perubahan warnanya nggak akan keliatan -__-). Mantap. Pokoknya sehabis baca buku ini otomatis gue langsung pengen ke halaman, liat tanaman-tanaman hijau dan bunga-bunga anggrek yang dirawat bokap berbunga. Rasanya langsung pengen nyabutin rumput-rumput liar yang tumbuh di dalam pot tanaman biar nggak menganggu pertumbuhan tanaman pot itu, sekaligus nyabutin rumput liar itu membawa bau segar dan lembap dari tanah bekas rumput liar tercerabut. Dan omong-omong soal rumput liar, jadi inget Geum Jan Di, Shancai, dan Makino Tsukushi.
Juga, selesai baca buku ini rasanya langsung pengen bertandang ke kandang Requisitoir dan Pleidooi (dua anak ayam peliharaan bokap, nama-nama mereka gue klaim secara sepihak) dan mencoba ‘berkawan’ sama mereka, seperti cara Dickon berkawan dengan hewan-hewan liar. Tapi apa daya, nggak terlalu berhasil, nampaknya karena tingkat kesabaran gue pada dasarnya memang lebih rendah dari Dickon…
Gue lebih suka cerita buku ini daripada A Little Princess, novel anak-anak karya Francess Hodgson Burnett lainnya (review gue tentang A Little Princess bisa dibaca disini). Ceritanya lebih indah, tapi tetap realistis. Gue lebih suka karakter Mary yang awalnya anak manja bisa berubah lewat kerja keras dan pengaruh lingkungan yang baik, dibanding karakter Sara di A Little Princess yang dari awal...more
Juga, selesai baca buku ini rasanya langsung pengen bertandang ke kandang Requisitoir dan Pleidooi (dua anak ayam peliharaan bokap, nama-nama mereka gue klaim secara sepihak) dan mencoba ‘berkawan’ sama mereka, seperti cara Dickon berkawan dengan hewan-hewan liar. Tapi apa daya, nggak terlalu berhasil, nampaknya karena tingkat kesabaran gue pada dasarnya memang lebih rendah dari Dickon…
Gue lebih suka cerita buku ini daripada A Little Princess, novel anak-anak karya Francess Hodgson Burnett lainnya (review gue tentang A Little Princess bisa dibaca disini). Ceritanya lebih indah, tapi tetap realistis. Gue lebih suka karakter Mary yang awalnya anak manja bisa berubah lewat kerja keras dan pengaruh lingkungan yang baik, dibanding karakter Sara di A Little Princess yang dari awal...more