A review by moilady
Istana Merah (The Red Palace) by June Hur

adventurous mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.75

Sebuah ceita yang berlatarkan Dinasti Joseon. Sejujurnya, premis yang disuguhkan sangat-sangat menarik, tapi gak tahu kenapa sepanjang baca buku ini aku menadadak menjadi siput. Gak sepenuhnya menjadi siput dari awal sampai akhir, mungkin bisa dibilang dari awal sampai pertengahan atau tiga per empat buku ini. Entah karena aku baca yang versi terjemahannya atau gimana, tapi di beberapa bagian justru bikin aku merasa sedikit jenuh.

Buku ini sendiri menceritakan kehidupan seorang perawat istana bernama Hyeon. Kehidupan yang menjadi impiannya seolah-olah jungkir balik dan berubah setelah kejadian pembunuhan para perawat serta calon perawat dan seorang dayang di Hyeminseo, terlebih kejadian itu seketika menyeret gurunya.

Hyeon pun terjun, menyelidiki tentang kasus tersebut bersama salah seorang penyidik bernama Eojin. Keduanya berkerja sama untuk menyelidiki teka-teki yang ternyata lebih rumit dibanding bayangan mereka. Melibatkan Putra Makhota dan keluarga kerajaan jelas bukan hal yang mudah.

Tapi, menjelang akhir, buku ini menurutku menyuguhkan hal yang cukup tidak terduga. Hyeon sendiri bisa dikatakan sebuah gambaran perempuan Dinasti Joseon yang tertahan akan kasta serta statusnya yang tidak lebih dari seorang perempuan dan anak dari seorang selir meskipun ayahnya bisa dibilang merupakan orang terpandang.

Selain teka-teki mengenai kasus pembunuhan yang terjadi, buku ini juga diselingi mengenai konflik yang juga bergumul pada kehidupan Hyeon sendiri. Menjadi seorang perempuan yang dari kalangan vulgar seolah membuat Hyeon menjadi sosok pemberontak. Padahal ia hanya bergerak sesuai dengan apa yang menurutnya benar.

Selain itu, romansa tipis-tipis yang ada diantara Hyeon dan Eojin cukup buat aku senyum-senyum sendiri dan cukup puas dengan akhir keduanya. Membaca buku ini bisa dikatakan seperti menonton sebuah drama kolosal Korea dengan segala keindahannya. 

Expand filter menu Content Warnings