A review by bellebookcorner
Before Your Memory Fades by Toshikazu Kawaguchi

emotional hopeful inspiring lighthearted reflective sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.25

"Meskipun kenyataan tidak berubah, kalau ada orang yang harus atau semestinya ditemui, itu saja cukup.”
 
Lain dengan 2 buku sebelumnya, buku ketiga di serial Before the Coffee Gets Cold ini akan mengajak pembaca akan diajak ke kafe lain bernama Kafe Dona Dona. 
Kafenya yang lebih besar, suasana baru di Hokkaido dan beberapa pemeran baru yang dikenalkan menciptakan kesan yang fresh untuk serial ini. 
 
Karakter yang ada di 2 buku sebelumnya juga kembali hadir – Kazu dan Nagare yang datang untuk mengurus Kafe Dona Dona untuk sementara ditemani dengan Sachi! 
Beberapa karakter baru yang dikenalkan memang sedikit membuat bingung di awal cerita, tapi setelah mengenal mereka seiring berjalannya cerita membedakan mereka jadi jauh lebih mudah. 
 
Buku ini terbagi menjadi 4 kisah yang dengan hubungan yang berbeda (suami-istri, kakak-adik, sahabat, orangtua-anak) tetapi mempunyai satu kesamaan yaitu, berfokus seputar kematian, rasa kehilangan orang yang dicintai dan bagaimana melanjutkan hidup setelah ditinggalkan. 
 
Dipenuhi momen menyayat hati yang berhasil bikin aku nangis, aku juga menikmati pembahasan dari setiap kali para karakter menjawab pertanyaan dari buku “Seratus Pertanyaan: Bagaimana Jika Esok Kiamat ?”. Yang awalnya hanya untuk lucu-lucuan justru memiliki makna yang mendalam. 
 
Masih begitu banyak misteri tentang keluarga Tokita – keluarga pemilik kafe yang membuat pelanggannya bisa menjelajah waktu. Adanya anggota keluarga baru yang muncul di cerita ini yaitu Yukari Tokita (Ibu Nagare), yang tak disangka mempunyai peran cukup penting walaupun Yukari tidak berada di kafe Dona Dona secara langsung. 
 
Sama dengan Kafe Funiculi Funicula di Tokyo, Kafe Dona Dona juga memiliki penunggu baru kursi special di kafe tersebut yang aku harap akan diceritakan asal usulnya di buku selanjutnya. 
 
Overall, buku ini sangat menyentuh dengan beberapa pelajaran penting yang disematkan di sepanjang cerita. 
Highly recommended dengan terjemahannya yang tidak kaku sehingga dapat menikmati buku ini dari awal hingga akhir! 

“Kematian tidak seharusnya menjadi alasan seseorang tidak bahagia. Sebab, tak akan ada orang yang tak akan mati. Jika kematian adalah penyebab ketidakbahagiaan, berarti semua orang dilahirkan untuk tidak bahagia. Hal itu tidak benar. Setiap orang tentu dilahirkan demi kebahagiaan.”

Expand filter menu Content Warnings