A review by ardinareads03
Everything Is F*cked: A Book About Hope by Mark Manson

4.0

Sejak buku pertama mark manson aku sudah makin penasaran dengan buku ke 2 ini. Meski pun ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan prinsip atau pun kepercayaan ku. Tapi selebihnya buku ini sangat bagus untuk dibaca dan beberapa hal yg bisa kita terapkan pada diri kita. “Everything Is F*cked, A Book About Hope”
Any sentence i like... “Hope doesn’t care about the problems that have already been solved. Hope care only about the problems that still need to be solved. Because the better the world gets, the more we have to lose. And the more we have to lose, the less we feel we have to hope for” — page 19.

Part I- Hope
Dalam buku ini Mark Manson menarasikan bahwa lawan kata Kebahagian adalah Putus Asa. Sangat setuju dengan hal ini karena jika kamu masih bisa Marah, Sedih, Kecewa menandakan masih ada rasa Kepedulian. Sementara Hopeless merupakan kondisi atau ruang yg abu-abu , dan membuat kita menjadi tidak ada rasa peduli sama sekali. Dan menurut Mark Manson sendiri hopeless merupakan akar dari Depresi, Stres dan juga rasa kecemasan kita.
Kenapa kita merasa hopeless?, karena kita sudah krisis harapan. Menurut penulis Harapan : menolak untuk menerima kejadian yg sedang terjadi. Coba kita tilik hal ini “Semua yg kacau tidak membutuhkan Harapan, tetapi Harapan membutuhkan sesuatu yg kacau”.
Formula Mark Manson “Dari pada mengharapkan sesuatu, lebih baik menjadi sesuatu”

Part II - Everyting Is F*cked
Mark Manson disini menggambarkan bagaimana kehidupan tanpa Harapan? Dan berpendapat bahwa dunia tanpa harapan tidaklah seburuk yg kita pikirkan. Bisa jadi lebih baik dari yg kita pikirkan.
Dalam Part II ini penulis juga menjelaskan tentang proses kita menjadi dewasa, mulai dari masa anak”, remaja hingga kita dewasa. Dimana perbedaan dewasa mulai dari anak”, remaja sampai dewasa tidak dilihat dari usia kita. Melainkan dari Intention kita untuk melakukan sesuatu hal.
Di part ini penulis juga membahasa The Feelings Economy berkaitan dengan kebebasan. Dimana kebebasan yg sebenarnya itu adalah kebebasan dimana kita dapat untuk tidak memilih dan Kebebasan membatasi diri.
Ada beberapa hal juga dalam buku ini yg menjadi pro dan kontra. Dan kita sebagai pembaca juga harus kritis. Tidak menelan mentah” isi dari buku kedua Mark Manson. Karena setiap orang punya sudut pandang dan pendapat yg berdeba”