Take a photo of a barcode or cover
tiareadsbooks25 's review for:
Komet Minor
by Tere Liye
4/5⭐️
Setelah berhasil menemukan pulau dengan tumbuhan aneh, portal menuju Klan Komet Minor pun terbuka. Raib, Seli, dan Ali memasuki portal itu dengan bantuan Batozar. Mereka menyusul dan berupaya mendahului si Tanpa Mahkota yang mencari tombak pusaka, senjata pamungkas di seluruh dunia pararel. Berkat Batozar si Pengintai, mereka berhasil menemukan petunjuk menuju tombak pusaka dari Tuan Entre, Arci, Laady Oopraah dan Finale—aliansi Para Pemburu. Perjalanan mereka di Klan Komet Minor begitu membahayakan dan penuh rintangan. Berhasilkah mereka mencegah si Tanpa Mahkota mendapatkan tombak pusaka itu?
I hate to say this, but I expect something more for Komet Minor. Yeah, I enjoy reading the story of Raib, Seli, and Ali's adventure, but I guess it could be better.
Rasanya, rating 4⭐ terlalu overrated untuk buku Komet Minor. Di satu sisi, aku senang dengan bergabungnya Batozar dalam petualangan Raib, Seli dan Ali. Tanpa Batozar, mereka bertiga tidak akan bertahan melawan si Tanpa Mahkota secara langsung, apalagi menemukan tombak pusaka. Namun di sisi lain, ada banyak hal yang cukup mengganggu. Raib sebagai tokoh utama seperti tidak terlalu berkembang jika dibandingkan kekuatan Seli dan kegeniusan Ali yang tidak terkira. Plot cerita pun cukup mudah ditebak.
Komet Minor merupakan buku terakhir dari serial petualangan Raib, Seli dan Ali melawan si Tanpa Mahkota. Namun, petualangan ketiganya belum berakhir. Akan ada buku-buku lain seperti Selena, Nebula, Proxima Centauri, dan Si Putih yang menceritakan petualangan mereka di dunia pararel lainnya.
P.S. Dari buku ke-1 hingga ke-6, aku sangat penasaran dengan asal usul Raib yang belum terungkap. Sekarang ditambah lagi dengan asal usul Ali yang misterius. Well, you did a good job to make people curious, Bang Tere!
#tiareadsbooks #tiawritesreviews
•••
FAVE QUOTES:
Setelah berhasil menemukan pulau dengan tumbuhan aneh, portal menuju Klan Komet Minor pun terbuka. Raib, Seli, dan Ali memasuki portal itu dengan bantuan Batozar. Mereka menyusul dan berupaya mendahului si Tanpa Mahkota yang mencari tombak pusaka, senjata pamungkas di seluruh dunia pararel. Berkat Batozar si Pengintai, mereka berhasil menemukan petunjuk menuju tombak pusaka dari Tuan Entre, Arci, Laady Oopraah dan Finale—aliansi Para Pemburu. Perjalanan mereka di Klan Komet Minor begitu membahayakan dan penuh rintangan. Berhasilkah mereka mencegah si Tanpa Mahkota mendapatkan tombak pusaka itu?
I hate to say this, but I expect something more for Komet Minor. Yeah, I enjoy reading the story of Raib, Seli, and Ali's adventure, but I guess it could be better.
Rasanya, rating 4⭐ terlalu overrated untuk buku Komet Minor. Di satu sisi, aku senang dengan bergabungnya Batozar dalam petualangan Raib, Seli dan Ali. Tanpa Batozar, mereka bertiga tidak akan bertahan melawan si Tanpa Mahkota secara langsung, apalagi menemukan tombak pusaka. Namun di sisi lain, ada banyak hal yang cukup mengganggu. Raib sebagai tokoh utama seperti tidak terlalu berkembang jika dibandingkan kekuatan Seli dan kegeniusan Ali yang tidak terkira. Plot cerita pun cukup mudah ditebak.
Komet Minor merupakan buku terakhir dari serial petualangan Raib, Seli dan Ali melawan si Tanpa Mahkota. Namun, petualangan ketiganya belum berakhir. Akan ada buku-buku lain seperti Selena, Nebula, Proxima Centauri, dan Si Putih yang menceritakan petualangan mereka di dunia pararel lainnya.
P.S. Dari buku ke-1 hingga ke-6, aku sangat penasaran dengan asal usul Raib yang belum terungkap. Sekarang ditambah lagi dengan asal usul Ali yang misterius. Well, you did a good job to make people curious, Bang Tere!
#tiareadsbooks #tiawritesreviews
•••
FAVE QUOTES:
❝Kita tidak bisa memilih akan terlahir seperti apa, tapi kita bisa memilih menjadi teman terbaik atau tidak.❞
—Page 141
❝Tapi kita telah bertahan dengan sangat baik. Dalam petualangan ini, itulah kata kuncinya, bertahan selama mungkin. Tidak masalah kita kalah satu-dua pertarungan, atau malah kalah berkali-kali, tapi pastikan kitalah yang tetap berdiri tegak di akhir semua kisah.❞
—Page 230
❝Ingatlah selalu, akan selalu ada kabar baik setelah kabar buruk.❞
—Page 231