A review by bungadinding
Red Queen by Victoria Aveyard

2.0

Trivia: saya udah sempat ngetik review buku ini lumayan panjang ketika laptop saya tiba-tiba mati. Hasil ketikan pun hilang tak berbekas. Pesan moralnya mungkin saya ga boleh misuh-misuhin karya orang berlebihan =))

Seandainya saya masih SMP, saya pasti akan lebih menikmati unsur petualangan dari buku ini, malah mungkin kepingin nulis novel semacam ini juga. Sayangnya, di usia sekarang, buat saya buku ini boring. Gaya penulisannya kurang memikat, belum lagi setting universe, karakter, dan plotnya seperti tambal-sulam dari macam-macam cerita lain: The Hunger Games, Divergent, katanya mirip dengan Game of Thrones juga, dst. Bagian si cewek terpaksa tunangan sama pangeran malah sempat ngingetin saya ke plot kdrama Princess Hours =)) Katanya di bawah langit ini emang udah ga ada yang original, tapi tambal-sulam di sini terasa klise sampai beberapa kali saya dengan mudah berhasil menebak alur selanjutnya. Kebosanan saya baru berkurang mendekati klimaks, saat pace-nya menjadi lebih cepat dan seru.

Mare Barrow juga rasa-rasanya kejeblos ke jebakan betmen yang sering menghantui protagonis buku-buku YA (etapi apakah cuma buku YA aja ya?). Pengarang berniat membuat protagonis yang heroik, jagoan, dsb, tapi eksekusinya malah jadi karakter yang egois, sering bertindak dan mengambil keputusan konyol. Saya bertahan baca buku ini sampai akhir karena konon ada twist yang brilian dan mengagetkan di ending-nya. Ternyata... buat saya kurang ngena juga sih twist-nya. Bagian favorit saya malah tepat sebelum klimaks berbuah twist ini, yang sebenarnya ironis karena bagian itu kayaknya dimaksudkan supaya dramatis dan tragis, tapi buat saya.... lucu banget =)))
SpoilerYaitu bagian waktu Mare yakin banget cintanya Cal ke dia akan bikin Cal rela meninggalkan kesetiaannya kepada keluarga dan kerajaannya sendiri. Which turned out to be, of course, wrong. Lucunya karena adegan ini jadi kayak nge-troll abis =))) (....) Juga membuktikan kalau Cal karakter paling kuat dan konsisten sepanjang buku ini, IMO.


Sebenarnya saya agak penasaran juga kelanjutan cerita ini, jadi mungkiiinn, kalau jodoh dan iseng, kapan-kapan saya baca sekuelnya. Kaver series-nya juga cantik-catik (if cover does matter).