4.0
dark emotional informative mysterious reflective sad tense slow-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: Complicated
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: N/A

Buku ini mengkisahkan Tsukuru Tazaki yang sangat amat mengistimewakan kelompok persahabatannya, meskipun saat itu ia memutuskan untuk keluar dari Nagoya dan melanjutkan pendidikan sebagai insinyur ke Tokyo. Semuanya terasa baik-baik saja dan Nagoya masih menjadi tempat yang ia anggap sebagai rumah untuk pulang. Hingga pada akhirnya, tanpa penjelasan apa-apa dan bersamaan dengan keadaan Tsukuru yang memilih diam di tempat, semuanya terputus kemudian menghilang. Sisa-sisa persahabatan itu hanya dikenang sebagai sejarah. Belum lagi, ia selalu menganalogikan keadaannya dengan warna yang kosong atau dirinya yang tanpa warna, semakin merendahkan keberadaan dirinya sendiri, berbeda dengan ke-empat temannya yang memiliki nama, yang apabila diterjemahkan menghasilkan warna Aka (merah), Ao (biru), Shiro (putih), dan Kuro (hitam). Sedangkan arti nama Tsukuru adalah membuat. Semua kesedihan itu pada akhirnya membawa Tsukuru kepada momen-momen tak terduga, juga mengungkapkan fakta-fakta baru mengenai kehidupannya yang gelap dan sepi. Bersama Sara, Tsukuru mulai melangkah kepada suatu ambisi yang terasa semakin nyata dan sakit di saat yang bersamaan.

(+) Ini adalah buku pertama dari Haruki Murakami yang aku baca. Jujur, rasanya sangat amat asing dan aneh. Buku ini terasa seperti sesuatu yang belum pernah aku jamah sama sekali. Jauh dan dingin. Dari awal sampai akhir, aku diberikan banyak pertanyaan, tapi alih-alih bisa menemukan jawaban secara runut dengan memahami karakter Tsukuru secara perlahan dan penuh pengertian, aku justru dibuat gelisah, kurang nyaman, dan canggung. Itu adalah point yang bagus tentunya. Haruki Murakami berhasil membawa aku, si pembaca, ikut merasakan sesak dan lelahnya karakter Tsukuru dalam memahami situasi dan kondisi yang ada. Penggambaran tiap adegannya pun dibuat sangat amat detail. Mulai dari tingkah laku, cara pandang, dan pemikiran terdalam Tsukuru pun benar-benar berhasil membuat aku sakit kepala. Tsukuru adalah sosok yang penuh penyangkalan. Bahkan di kehidupan keduanya ini, bukannya melangkah maju sesegera mungkin, ia justru mengulang kejadian serupa. Merendah dan pasrah.

(-) Meskipun penjabarannya detail, tapi ada sesuatu yang cukup mengusik juga. Bagaimana cara pandang Tsukuru terhadap tubuh wanita, yang kemudian membawa pembaca pada narasi seksual yang sangat explicit. Bahkan berkali-kali Tsukuru menunjukan kebiasannya yang selalu mendeskripsikan seseorang secara rinci, dan bagi perempuan, ia memperhatikan sampai ke buah dadanya. Kayak, biar apa gitu, lho? Aku jadi mikir, apa kebanyakan laki-laki kalau menatap perempuan akan jadi berpikiran seperti itu? Takut. Lalu ada lagi yang berhasil membuat aku bingung. Karakter Haida yang tiba-tiba datang dan tiba-tiba pergi. Membawa sejuta pertanyaan, yang sama rumitnya dengan teka-teki yang belum terpecahkan mengenai dibuangnya Tsukuru dari kelompok persahabatan. Setelah adegan seksual explicit yang melibatkan Tsukuru dan Haida, entah kenapa semuanya jadi semakin terasa aneh. Berkali-kali Haida disangkut pautkan dengan Shiro dan Kuro. Aku sih menganggapnya, karena Haida (abu-abu) merupakan gabungan dari warna Shiro dan Kuro, jadi itu sebagai bentuk peringatan untuk Tsukuru bahwa ia nggak bisa berlama-lama dan seenaknya melupakan masalahnya begitu saja, padahal luka di dalam tubuhnya semakin membesar. Mengenai orang-orang yang terlahir mempunyai 6 jari pun aku cukup sulit menerjemahkannya. Menurut Tsukuru sih, itu ada sangkut pautnya dengan Haida yang pergi entah kemana. Apakah jari yang ditemukan itu adalah milik Haida? Kepalaku jadi terlalu penuh sekarang.

(=) Buku ini menggunakan sudut pandang orang ke-tiga ya. Tapi uniknya, kadang-kadang, ada dialog yang ditulis tanpa tanda petik, jadi terlihat seperti menggunakan POV ke-satu. Unik ya, bukan artinya penulisannya salah. Aku menangkapnya sih, jadi biar kelihatan praktis aja dalam menggambarkan adegannya. Alurnya ditulis maju-mundur! Para pembaca harus teliti dalam memperhatikan perubahan timeline. Karena nggak ada hint signifikan dalam perubahan alur maju-mundur tersebut. Untuk ending, ini open ending, ya, teman-teman. Meskipun kita pada akhirnya dihadapkan dengan Tsukuru yang mulai tahu keinginan sebenarnya apa (berkat bantuan Eri/Kuro), keputusan selanjutnya sudah bukan di tangan Tsukuru lagi, melainkan Sara. Jadi aku pribadi sebagai pembaca, anggap saja kalau itu adalah ending di mana Sara nggak mungkin melepas Tsukuru setelah penantian panjang. Karena Sara selalu menepati janjinya.

By the way, ada beberapa asumsi yang aku tulis, karena aku resah banget rasanya kalau nggak mengungkapkan itu semua. Ini sekedar asumsi aja dan aku nggak meminta persetujuan dari siapapun:
• Sosok Haida yang hadir adalah bentuk dari presensi Shiro dan Kuro, yang sudah menetap lama dalam hati Tsukuru, namun Tsukuru kesulitan untuk meluapkannya. Shiro (putih) + Kuro (hitam) = Haida (abu-abu)
• Token kematian yang diceritakan Haida sebetulnya ingin ia pindahkan ke dalam diri Tsukuru, tapi Haida yang dianugerahkan kemampuan khusus tersebut justru malah menemukan fakta bahwa Tsukuru sadar akan keistimewaannya dan Tsukuru sudah pernah "mati".
• Kepergian Haida mungkin menunjukan bahwa dirinya sadar kalau Tsukuru sudah bukan lagi orangnya. Sehingga token kematian itu, ia bawa pergi bersamanya entah kemana. Mungkin ikut mati bersama Haida setelahnya, seperti yang dikatakan Midorikawa dalam cerita yang Haida sampaikan pada Tsukuru.
•  Selain Haida yang selalu berkaitan dengan Shiro dan Kuro, bisa jadi sosok Haida juga gambaran di mana Tsukuru akan menemukan situasi yang kurang lebih sama (lewat perlakuan akibat mimpi basah Tsukuru terhadap Haida secara tidak langsung): di mana Aka yang come out mengenai orientasi seksualnya, sehingga Tsukuru dengan cepat mudah memahami keresahan Aka yang satu itu setelah tidak bertemu hingga 16 tahun lamanya.
• Bersama Haida, Tsukuru jadi sedikit banyak tahu seputar musik klasik yang mungkin saja bisa dianggap sebagai analogi bagi situasi kelompok persahabatannya yang sudah tidak harmonis lagi. Haida 》Shiro (memilih Shiro karena dia adalah seorang pianis) 》Harmoni yang hilang 》Kelompok persahabatan yang tercerai berai.
• Shiro (Yuzu) yang dibunuh dan Eri (Kuro) yang memilih pergi ke Finlandia bisa dianggap sebagai setengah bagian dari diri Tsukuru yang selesai dari masa lalunya. Yuzu yang mati secara perlahan, namun bedanya Tsukuru mendapatkan kehidupan kedua. Sedangkan Eri yang berhasil menjadi pengrajin dan memiliki pasangan di Finlandia, namun bedanya Tsukuru masih belum jelas hubungannya dengan Sara. 
• Begitu fakta berhasil diungkapkan oleh Eri, Ao, dan Aka mengenai keadaan Yuzu, sosok Yuzu pun hanya dikenang dan kemudian sosok Haida juga terlupakan, tak pernah dibahas kembali lebih lanjut. 
• Eri pernah mencintai Tsukuru, namun wanita itu tau, bahwa perasaannya bisa menghancurkan keseimbangan dan keharmonisan kelompoknya. Sampai akhirnya, keharmonisan tersebut benar-benar berantakan sebab pion mereka, satu orang  yang identik dengan harmonisasi (pianis alias Shiro) hilang dari kelompok tersebut. 
• Bertahun-tahun Tsukuru hidup dengan merendah diri dan dia bilang, selama hidup ia tidak betul-betuk menginginkan sesuatu (sebab semuanya terasa mudah untuk didapatkan), hingga akhirnya ia bertemu Sara, yang berhasil menumbuhkan dan membuka jalan baginya kepada sebuah haus dahaga yang mencekik.


Jadi point terakhirku mengenai buku ini adalah, rasa kesepian dan depresi yang dialami Tsukuru Tazaki itu meminta untuk dilihat keberadaannya, mengingat Tsukuru lebih banyak melupakan dan menjadikannya sosok yang berat di pundak. Kesepian perlahan-lahan merenggut seluruh tubuhnya, merenggut warna dalam hidupnya, dan merenggut cahaya di dalam sorot matanya. Berdiam lama di stasiun mengamati kereta dan jam yang ia sebutkan, menurutku mungkin menggambarkan di mana setiap orang bergerak maju, sedangkan dia memilih bertahan di tempat merasa baik-baik saja, padahal sebetulnya ia meminta pertolongan. 

Expand filter menu Content Warnings