A review by blackferrum
The Hating Game - Musuh Bebuyutan by Sally Thorne

funny lighthearted relaxing fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.0

Ini buku romansa yang nggak banyak bikin mikir. I mean, konflik besarnya nggak bikin senewen atau malah ngubah mood jadi sendu. Kaget waktu disuguhi adegan yang di buku lain bisa ada di halaman kesekian (kalau halamannya 400, bisa jadi di halaman 200-an, lah), eh di sini beneran langsung kayak wow. Pace-nya sendiri juga cepat, kok, dan aku beneran enjoy sama alurnya.

Karakter Shortcake, eh maksudnya Lucy ini punya layer. Tinggi badannya memang jadi concern buat dia, tapi nggak lantas Lucy jadi rendah diri. Justru yang aku lihat dia malah pede, memaksimalkan diri buat jadi cantik versi dia. Kepribadiannya yang periang (kecuali kalo berhadapan sama Joshua) bikin dia jadi sasaran buat dimanfaatkan orang lain karena Lucy susah buat bilang nggak. Walaupun di luar dan ketika sedang berhadapan dengan Joshua kelihatan kayak kecil-kecil cabe rawit, di dalamnya dia ngerasa lemah. Sikap garangnya buat nutupin kesulitan dia, biar orang-orang nggak bisa lihat sedihnya gitu, terutama orang tuanya.

Joshua juga punya banyak layer. Cerita masa lalu dan isu keluarganya itu jadi sub-plot yang kuat, sih, kayak kenapa dia ditakuti sama orang-orang kantor dan kenapa dia cuma bisa bersikap beda kalau ada Lucy (di luar konteks romansa juga). Alasan kenapa warna cat kamarnya itu aduh, Josh, sayang kamu cuma karakter fiksi :'(

Banyak celetukan-celetukan lucu dan berharap banget bisa lihat Joshua mengunjuki perkebunan stroberi, sih (kalau beneran). Ini ending-nya masih kurang aaaa, gimme more!

Dan serangkaian reviu di atas bisa kurasakan lebih nyata kalau aja terjemahannya "nggenah". Idk, apa memang bahasa aslinya seperti ini atau bagaimana? Bener-bener nggak pas dan astaga mau nangis sama beberapa terjemahan yang harusnya aku terharu atau fluttering di salah satu bagian, tapi malah berakhir jengkel. Jadi, yah alih-alih emosi, justru rasanya agak hampa ketika baca ini. Semoga bisa dicetak ulang dengan terjemahan yang lebih proper dan enak dibaca.

Expand filter menu Content Warnings