A review by paupereads
Ranah Pusaka by Nellaneva

emotional hopeful inspiring lighthearted sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.25

RANAH PUSAKA memiliki premis sangat menarik, kalau lihat dari blurb, "wah, asik nih! Ada kos-kossan, cari pusaka, berarti misteri tapi slice of life?"— Ekspetasi aku tinggi karena tiga buku dari nellaneva sebelum ini sudah aku baca seru! Tapi, untuk buku satu ini, bisa dibilang, cukup mengecewakan kurang.

Singkat cerita, semua karakter bertemu di inde kos, Arka sebagai sang pemilik buat penawaran para penghuni kos, Kali, Badran, dan Ilyas gak perlu bayar sewa asalkan mau bantu dia cari benda pusaka. Menarik, kan?

Tapi, gak sesuai dengan eksekusinya. Iya, aku bisa bilang begini karena menurut aku cerita ini lebih cocok dengan blurb, "empat sahabat bertemu di kos, satu sama lain menyimpan rahasia-masa lalu kelam, dan saling membantu satu sama lain."

Benang merah di sini, persoalan mencari benda pusaka seolah-olah menjadi jembatan gak terlihat, cerita didominasi dengan latar belakang masing-masing karakter, bagaiman menjalani- menerima hidup, dan solusi ditawarkan. Apa itu salah? Enggak. Itu tetap diperlukan, hanya saja, ya—aku merasa bingung dengan fokus utama cerita ini.

Sebelum baca, aku pikir misteri persoalan benda pusaka ini akan menonjol, masalah-masalah muncul terkait terhubung dengan masing-masing karakter, baru mengarah lebih jelas lagi dengan mereka. Bahkan, diantara kelima karakter ini, Kala & Ilyas memiliki porsi lebih banyak yang dimana Arka "yang terlihat" seperti pusat mendapatkan porsi seperti bayangan, dan baru dijelaskan menuju akhir. Salah satu karakter pun muncul yang menurut aku tanpa diperlukan; gak ada dia? Cerita tetap jalan. Penambahan karakter seperti sekedar menambah kisah aja tanpa rasa untuk menemani Badrun, sang karakter pendukung ini.

Mencapai akhir, baru terjawab persoalan pusaka tersebut dan alasan dibalik itu. Setelahnya? Oh, sudah itu saja karena cerita ini diakhiri dengan keputusan cukup bisa diterima tanpa memaksa karakter-karakter untuk terlihat baik. Realistis adalah kunci.

Walaupun begitu, perkembangan masing-masing karakter sangat baik. Khususnya Kala & Ilyas, hubungan masing-masing karakter juga terjalin dengan baik. Dan, aku suka dengan narasinya. Ya, sang author memang jago sih bikin cerita yang nyaman untuk dibaca!

Ranah pusaka memang gagal menjadi favorite, tapi masih cukup baik untuk dibaca dikala senggang dan sekedar dinikmati saja.