A review by dianlisa
Brida by Paulo Coelho

1.0

Setelah sebelumnya baca The Alchemist nya PC dan merasa sangat nyambung dan terpukau dengan ceritanya lalu ketika baca Brida gue kok ngerasa kecewa berat ya. Bisa diliat dari antusiasme dan lamanya gue nyelesein baca buku ini, start 10 Oktober 2014 dan baru selesai barusan 29 Januari 2018. TIGA TAHUN LEBIH BOK!!

Tipikal cerita zaman now yang suka nyambung-nyambunyin sama hal klenik, Brida dedek gemes umur 21 tahun ingin belajar jadi penyihir. Dia berguru sama Magus, tapi baru sekalinya berguru dia kecewa dan pindah cari guru yang lain, Wicca. Lewat Wicca ini dia tau kalau dia punya adalah memang penyihir dan tau ‘bakatnya’ lewat proses astral. Untuk menghakikikan kemampuannya maka dia harus terkoneksi dengan Tuhan dia harus menggunakan seluruh panca indranya berhubungan sex (?) yang kemudian dia lakukan pertama dengan pacarnya Lorentz di pinggir tebing, kedua dengan si Magus mantan gurunya di ladang gandum (??). Rupanya, Magus adalah soulmatenya Brida dari kehidupan sebelumnya dan sebelum-sebelumnya (???). Setelah segala upacara buat mengukuhkan Brida sebagai penyihir yang hakiki, sayangnya Brida lebih milih Lorentz buat jadi cinta seumur hidupnya.

Really, i don’t get it. Brida jadi penyihir dengan bakatnya yaitu sebagai instrumen Tuhan (????) dan dia bertugas untuk memastikan panen yang baik di dunia yang adalah ladang (?????). Trus?