A review by eireen
The Blood Spell by C.J. Redwine

5.0

Kurang dari 3 minggu, aku berhasil menyelesaikan 4 buku dari seri Ravenspire, membuktikan kalau memang aku suka dengan plot dan gaya bercerita C.J. Redwine di buku serinya ini.

Buku yang ke 4 ini adalah retelling dari dongeng Cinderella karangan Brother Grimm. Mungkin banyak yang belum tau, tapi cerita original Cinderella (asli karangan Brother Grimm, bukan yang tayang di Disney ya) sebenarnya jauh lebih gelap dan twisted daripada cerita Cinderella yang selama ini kita dengar dari kecil. Ceritanya seperti apa, boleh di google sendiriya. :)

Walaupun buku The Blood Spell ini adalah retelling dari Cinderella, tapi sebenarnya ada perbedaan signifikan dengan cerita originalnya. Seperticontohnya, Blue de la Cour (si Cinderella dalam buku ini) memiliki kekuatan sihir, ia berteman dekat dengan sang pangeran, dan ia pula lah yang mengalahkan seorang blood wraith. Dengan plot yang sedikit berbeda ini, justru membuat buku The Blood Spell layaknya sebuah cerita baru. Apalagi dengan background ibu tirinya yang dijelaskan juga di cerita ini kenapa ia bisa jadi sekejam itu. It brings something fresh and it’s definitely not the usual fairy tales.

Menurut aku buku ini definitely one of the best out of the series. I even like it better than the first book, The Shadow Queen. Buku ini lebih terasa emosional. Penggambaran emosi karakternya lebih jelas. Terutama bagian ketika keluarga Blue terbunuh. I almost cried on that scene.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah akan ada buku berikutnya? Karena kalau meihat peta dunia Ravenspire series ini, masih ada beberapa tempat atau kerajaan lain yang belum menjadi lokasi cerita baru seperti contohnya Morcant, Island of Ichil, Valle de Lume, dan Llorenyae. Karena The Blood Spell baru terbit tahun 2019 ini, hopefully by next year sudah akan ada buku baru ya dari seri ini.