Take a photo of a barcode or cover
aynsrtn 's review for:
She is a Haunting - Yang Dihantui
by Trang Thanh Tran
dark
mysterious
sad
tense
"Apakah [hantu] selalu perempuan?"
"Kelihatannya begitu, ya? Bahkan setelah mati, kita menjadi makhluk paling menakutkan."
Jade Nguyen harus menghabiskan 5 pekan di Da Lat, tempat Ba—ayahnya berada yang sedang merenovasi sebuah rumah lama untuk dijadikan penginapan. Jade dan Lily, adiknya, membantu proses renovasi tersebut. Namun, Jade mengalami teror yang tidak menyenangkan dari pemilik rumah sebelumnya. Dia mengalami kelumpuhan tidur, banyak serangga mati di kamarnya, dan sosok perempuan yang menggunakan pakaian pengantin yang berkata dengan wajah pucatnya, "jangan dimakan", kepada Jade. Tak ada yang percaya kepada Jade atas peristiwa yang dialaminya. Jade dibantu dengan Florence—teman barunya—berencana menggentayangi rumah yang sudah digentayangi hantu.
Novel ini memiliki 36 bab dengan 13 [sub] bab dengan judul organ tubuh manusia, mulai dari mulut hingga jantung. Di mana 36 bab menggunakan sudut pandang Jade, sedangkan 13 sub-bab menggunakan sudut pandang "hantu"—atau rumah itu sendiri.
Deskripsi dan teror yang diberikan perlahan namun pasti. Beberapa adegan begitu merinding sekaligus menjijikan—ada adegan makan sesuatu yang bukan makanan. Penjelasan dan visualisasi hantunya pun menyeramkan. Saat awal-awal baca, ku berani baca di siang hari. Namun, makin ke sini, karena makin "akrab" dengan hadirnya sang hantu, jadi sudah berani baca malam-malam.
Ceritanya tidak hanya mengenai teror rumah hantu, tetapi juga ada kisah zaman kolonial Perancis—kekejaman dan bagaimana rasisnya mereka kepada bangsa Vietnam, sang tuan rumah. Lalu, perspektif perempuan yang selalu diobjektifikasi bahkan setelah mereka mati.
Premisnya yang begitu menarik, sayangnya ada beberapa eksekusi yang menurutku kurang pas. Entah dari cara penceritaannya atau memang karakter Jade yang demikian, membuatku tidak bisa bersimpati pada Jade. Setelah sekian kejadian, dia responnya seperti gitu aja. So-so. Tidak perlu dramatis sih, tapi sedihnya dan perasaan Jade tentang orang tuanya nggak dapet di aku.
Final act-nya pun penyelesaiannya anti klimaks. Nggak ada kesan sedih atau bagaimana setelah kejadian itu, secara apa yang terjadi pada [redacted] cukup ironis. Banyak plot hole-nya pula. Tidak ada twist yang membuat tercengang. Padahal dari awal sampai tengah sudah dibangun ketegangan, namun di akhir padam begitu saja. Serta tokoh Jade ini karakteristiknya terlalu abu-abu dan kontradiktif.
Ceritanya tetap seru dan masih bisa diikuti. Jika menyukai novel bertema horror dengan sedikit thriller, bisa dibaca.
Graphic: Racism, Violence, Murder