Scan barcode
A review by melmarian
The Cat Who Saved Books by Sōsuke Natsukawa
adventurous
mysterious
reflective
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.25
Separo kisah fantasi dan separo lagi sindiran keras pada para pembaca buku dan industri buku.
The Cat Who Saved Books berkisah tentang Rintaro Natsuki, bocah SMA yang juga adalah seorang hikikomori, yang baru saja ditinggal mati kakeknya. Sang kakek mewariskan toko buku bekas Natsuki Books kepadanya, namun duka membuat Rintaro makin menutup diri.
Kedatangan Tiger si kucing tabby yang bisa bicara mengubah segalanya. Ia memberikan misi kepada Rintaro untuk menyelamatkan buku-buku, dengan cara menaklukkan 'monster-monster' yang berada dalam labirin fantastis.
Idenya menarik, dan sindiran-sindirannya cukup mengena. Tapi beberapa kali dibilang bahwa 'misi kali ini berbahaya, kamu mungkin tidak bisa kembali' tapi nyatanya gak gitu-gitu amat, hehehe.
Karakter si kucing sendiri kurang banyak dimunculkan, dan masih misterius dari mana dia datang dan ke mana dia pergi?
Tapi aku suka character development Rintaro, dari yang sebelumnya hikikomori jadi peduli pada orang lain, bahkan mulai dekat dengan cewek teman sekelasnya. Buku ini juga membuat kita, pembaca, berpikir kembali tentang relasi kita dengan buku.
Overall, The Cat Who Saved Books memberikan pengalaman baca yang cukup menyenangkan, yang jelas aku lebih suka buku ini daripada Days at the Morisaki Bookshop.
Read for #TBBTBmelmarian2024 and #JanuaryinJapan
The Cat Who Saved Books berkisah tentang Rintaro Natsuki, bocah SMA yang juga adalah seorang hikikomori, yang baru saja ditinggal mati kakeknya. Sang kakek mewariskan toko buku bekas Natsuki Books kepadanya, namun duka membuat Rintaro makin menutup diri.
Kedatangan Tiger si kucing tabby yang bisa bicara mengubah segalanya. Ia memberikan misi kepada Rintaro untuk menyelamatkan buku-buku, dengan cara menaklukkan 'monster-monster' yang berada dalam labirin fantastis.
Idenya menarik, dan sindiran-sindirannya cukup mengena. Tapi beberapa kali dibilang bahwa 'misi kali ini berbahaya, kamu mungkin tidak bisa kembali' tapi nyatanya gak gitu-gitu amat, hehehe.
Karakter si kucing sendiri kurang banyak dimunculkan, dan masih misterius dari mana dia datang dan ke mana dia pergi?
Tapi aku suka character development Rintaro, dari yang sebelumnya hikikomori jadi peduli pada orang lain, bahkan mulai dekat dengan cewek teman sekelasnya. Buku ini juga membuat kita, pembaca, berpikir kembali tentang relasi kita dengan buku.
Overall, The Cat Who Saved Books memberikan pengalaman baca yang cukup menyenangkan, yang jelas aku lebih suka buku ini daripada Days at the Morisaki Bookshop.
Read for #TBBTBmelmarian2024 and #JanuaryinJapan