A review by aynsrtn
Purple Eyes by Prisca Primasari

emotional lighthearted fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix

4.5

"Kata ibu saya, orang-orang yang tidak sempat mendapatkan pasangan di dunia ketika masih hidup, akan bertemu pasangannya di alam lain setelah mati."- p. 82

Dan bertemulah kembali mereka ...

🍃Sinopsis
Ivarr Amundsen kehilangan adiknya yang paling ia sayangi, Nikolai, dalam sebuah kematian tragis yaitu pembunuhan. Lever adiknya diambil oleh sang pembunuh berantai yang kejam. Dalam kesedihan dan kesepian yang tak berujung, Ivarr menjadi dingin dan seolah mati rasa bak patung lilin. Lalu, ia bertemu dengan Solveign, seorang gadis misterius yang penuh dan teka-teki.

🍃[+]
Berlatar di salah satu negara skandinavia, Norwegia, kisahnya erat akan mitologi dan romantisme khas Eropa. Ivarr dan Solveign bertemu karena satu sebab dan relatif cepat untuk proses ✨️jatuh cinta✨️, namun chemistry sudah sedalam seperti telah bertemu ratusan tahun.
      
Karakterisasinya cukup kuat. Ivarr, Solveign, Hades, semua punya gambaran karakter yang sangat berbeda satu sama lain dan mampu menumbuhkan konflik dan intrik yang membuat jalannya cerita menjadi semakin seru.
      
Buku ini tipis, tapi semuanya tersaji dengan pas. Tidak ada yang terburu-buru atau konflik yang sekadar lewat. Kalau tidak lihat nama penulisnya, mungkin akan menyangka bahwa ini adalah novel asing yang diterjemahkan.
      
Ending-nya singkat, padat, tersenyum 💐

🍃[-]
Kalau 300 halaman mungkin bisa lebih banyak momen Ivarr dan Solveign serta mengintip Bapak Hades dinas lapangan, haha [hanya sebatas keinginan pembaca].

Akhir kata, bagi pencinta romansa-fantasi dengan bumbu-bumbu mitologi negara skandinavia, buku ini bisa dibaca dalam sekali duduk dan sangat direkomendasikan.

Suka!! 💐