Scan barcode
A review by normnialib
Frankenstein by Mary Shelley
adventurous
challenging
dark
emotional
mysterious
reflective
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
๐๐๐๐ ๐๐๐ฅ๐ฅ๐๐ฃ๐๐จ๐จ ๐๐ฃ ๐ฉ๐ง๐๐ฃ๐ฆ๐ช๐๐ก๐ก๐๐ฉ๐ฎ, ๐๐ฃ๐ ๐๐ซ๐ค๐๐ ๐๐ข๐๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ, ๐๐ซ๐๐ฃ ๐๐ ๐๐ฉ ๐๐ ๐ค๐ฃ๐ก๐ฎ ๐ฉ๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ๐ก๐ฎ ๐๐ฃ๐ฃ๐ค๐๐๐ฃ๐ฉ ๐ค๐ฃ๐ ๐ค๐ ๐๐๐จ๐ฉ๐๐ฃ๐๐ช๐๐จ๐๐๐ฃ๐ ๐ฎ๐ค๐ช๐ง๐จ๐๐ก๐ ๐๐ฃ ๐จ๐๐๐๐ฃ๐๐ ๐๐ฃ๐ ๐๐๐จ๐๐ค๐ซ๐๐ง๐๐๐จ.
-269
Victor Frankenstein punya rasa keingintahuan yang besarnya luar biasa. Lahir di keluarga berada bikin dia punya privilege untuk menimba ilmu sebanyak apapun yang dia mau. Berawal dari buku filosofi karya Cornelius Agrippa yang dia temuin di tempatnya belibur, Victor semakin terlena sama rasa penasaran tentang ilmu pengetahuan baru yang dia dapetin.
Di bangku kuliah, Victor ketemu sama orang-orang pintar dan professor yang mau mendukung penelitiannya, hal ini bikin Victor gelap mata dan tau-tau dia terobsesi sama yang namanya penciptaan kehidupan. Victor pengen jadi sang pencipta, bak Tuhan yang selalu diagung-agungkan manusia. Fenomena kematian & kehidupan terngiang-ngiang di pikirian Victor selama bertahun-tahun. Victor berandai-andai, betapa nikmatnya kalau dia bisa nyipatin makhluk hidup yang akan selalu memuja dia. Tapi, apa mungkin Victor berhasil menciptakan makhluk se-sempurna manusia?
Buku ini surprisingly banyak banget mengulik tentang perasaan kemanusiaan dlm diri seorang makhluk ciptaan manusia, a.k.a. 'monster'. Tapi untuk nyebut makhluk itu dengan monster kayaknya terlalu kejam deh. Afterall, makhluk itu punya perasaan layaknya manusia pada umumnya. Punya hati, punya rasa sedih & gembira, punya air mata, satu-satunya yang jadi kekurangan dia adalah tampangnya yang buruk rupa, yang mana itu pun bukan salah dia.
Makhluk tanpa nama itu suka iri sama manusia yang hidupnya berkelompok, saling membantu & mengasihi satu sama lain, sementara dia hidup dalam kesendirian, dengan perasaan yang memilukan setiap harinya.
๐๐๐ ๐ ๐ผ๐๐๐ข, ๐ ๐ฌ๐๐จ ๐๐ง๐๐๐ฉ๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ๐ก๐ฎ ๐ช๐ฃ๐๐ฉ๐๐ ๐๐ฎ ๐ฃ๐ค ๐ก๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐ค ๐๐ฃ๐ฎ ๐ค๐ฉ๐๐๐ง ๐๐๐๐ฃ๐ ๐๐ฃ ๐๐ญ๐๐จ๐ฉ๐๐ฃ๐๐; ๐๐ช๐ฉ ๐๐๐จ ๐จ๐ฉ๐๐ฉ๐ ๐ฌ๐๐จ ๐๐๐ง ๐๐๐๐๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ ๐๐ง๐ค๐ข ๐ข๐๐ฃ๐ ๐๐ฃ ๐๐ซ๐๐ง๐ฎ ๐ค๐ฉ๐๐๐ง ๐ง๐๐จ๐ฅ๐๐๐ฉ. ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ค๐ข๐ ๐๐ค๐ง๐ฉ๐ ๐๐ง๐ค๐ข ๐ฉ๐๐ ๐๐๐ฃ๐๐จ ๐ค๐ ๐๐ค๐ ๐ ๐ฅ๐๐ง๐๐๐๐ฉ ๐๐ง๐๐๐ฉ๐ช๐ง๐, ๐๐๐ฅ๐ฅ๐ฎ ๐๐ฃ๐ ๐ฅ๐ง๐ค๐จ๐ฅ๐๐ง๐ค๐ช๐จ, ๐๐ช๐๐ง๐๐๐ ๐๐ฎ ๐ฉ๐๐ ๐๐จ๐ฅ๐๐๐๐๐ก ๐๐๐ง๐ ๐ค๐ ๐๐๐จ ๐พ๐ง๐๐๐ฉ๐ค๐ง; ๐๐ ๐ฌ๐๐จ ๐๐ก๐ก๐ค๐ฌ๐๐ ๐ฉ๐ค ๐๐ค๐ฃ๐ซ๐๐ง๐จ๐ ๐ฌ๐๐ฉ๐ ๐๐ฃ๐ ๐๐๐ฆ๐ช๐๐ง๐ ๐ ๐ฃ๐ค๐ฌ๐ก๐๐๐๐ ๐๐ง๐ค๐ข ๐๐๐๐ฃ๐๐จ ๐ค๐ ๐ ๐จ๐ช๐ฅ๐๐ง๐๐ค๐ง ๐ฃ๐๐ฉ๐ช๐ง๐: ๐๐ช๐ฉ ๐ ๐ฌ๐๐จ ๐ฌ๐ง๐๐ฉ๐๐๐๐, ๐๐๐ก๐ฅ๐ก๐๐จ๐จ, ๐๐ฃ๐ ๐๐ก๐ค๐ฃ๐. ๐๐๐ฃ๐ฎ ๐ฉ๐๐ข๐๐จ ๐ ๐๐ค๐ฃ๐จ๐๐๐๐ง๐๐ ๐๐๐ฉ๐๐ฃ ๐๐จ ๐ฉ๐๐ ๐๐๐ฉ๐ฉ๐๐ง ๐๐ข๐๐ก๐๐ข ๐ค๐ ๐ข๐ฎ ๐๐ค๐ฃ๐๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ; ๐๐ค๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐ฃ, ๐ก๐๐ ๐ ๐๐๐ข, ๐ฌ๐๐๐ฃ ๐ ๐ซ๐๐๐ฌ๐๐ ๐ฉ๐๐ ๐๐ก๐๐จ๐จ ๐ค๐ ๐ข๐ฎ ๐ฅ๐ง๐ค๐ฉ๐๐๐ฉ๐ค๐ง๐จ, ๐ฉ๐๐ ๐๐๐ฉ๐ฉ๐๐ง ๐๐๐ก๐ก ๐ค๐ ๐๐ฃ๐ซ๐ฎ ๐ง๐ค๐จ๐ ๐ฌ๐๐ฉ๐๐๐ฃ ๐ข๐.
-153
Saking menderitanya Si Tanpa Nama itu dalam kesepian, dia bahkan meremehkan perasaan sedih manusia, karena ya dia ngerasa gak akan ada yang bisa punya perasaan sedih sesedih dirinya sendiri.
๐๐ ๐จ๐ช๐๐ ๐ก๐ค๐ซ๐๐ก๐ฎ ๐๐ง๐๐๐ฉ๐ช๐ง๐๐จ ๐ฌ๐๐ง๐ ๐ข๐๐จ๐๐ง๐๐๐ก๐, ๐๐ฉ ๐ฌ๐๐จ ๐ก๐๐จ๐จ ๐จ๐ฉ๐ง๐๐ฃ๐๐ ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐, ๐๐ฃ ๐๐ข๐ฅ๐๐ง๐๐๐๐ฉ ๐๐ฃ๐ ๐จ๐ค๐ก๐๐ฉ๐๐ง๐ฎ ๐๐๐๐ฃ๐, ๐จ๐๐ค๐ช๐ก๐ ๐๐ ๐ฌ๐ง๐๐ฉ๐๐๐๐. ๐๐๐ฉ ๐ฌ๐๐ฎ ๐ฌ๐๐ง๐ ๐ฉ๐๐๐จ๐ ๐๐๐ฃ๐ฉ๐ก๐ ๐๐๐๐ฃ๐๐จ ๐ช๐ฃ๐๐๐ฅ๐ฅ๐ฎ? ๐๐๐๐ฎ ๐ฅ๐ค๐จ๐จ๐๐จ๐จ๐๐ ๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐ฉ๐๐ช๐ก ๐๐ค๐ช๐จ๐ (๐๐ค๐ง ๐จ๐ช๐๐ ๐๐ฉ ๐ฌ๐๐จ ๐๐ฃ ๐ข๐ฎ ๐๐ฎ๐๐จ), ๐๐ฃ๐ ๐๐ซ๐๐ง๐ฎ ๐ก๐ช๐ญ๐ช๐ง๐ฎ; ๐ฉ๐๐๐ฎ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐ง๐ ๐ฉ๐ค ๐ฌ๐๐ง๐ข ๐ฉ๐๐๐ข ๐ฌ๐๐๐ฃ ๐๐๐๐ก๐ก, ๐๐ฃ๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐ค๐ช๐จ ๐ซ๐๐๐ฃ๐๐จ ๐ฌ๐๐๐ฃ ๐๐ช๐ฃ๐๐ง๐ฎ; ๐ฉ๐๐๐ฎ ๐ฌ๐๐ง๐ ๐๐ง๐๐จ๐จ๐๐ ๐๐ฃ ๐๐ญ๐๐๐ก๐ก๐๐ฃ๐ฉ ๐๐ก๐ค๐ฉ๐๐๐จ; ๐๐ฃ๐, ๐จ๐ฉ๐๐ก๐ก ๐ข๐ค๐ง๐, ๐ฉ๐๐๐ฎ ๐๐ฃ๐๐ค๐ฎ๐๐ ๐ค๐ฃ๐ ๐๐ฃ๐ค๐ฉ๐๐๐งโ๐จ ๐๐ค๐ข๐ฅ๐๐ฃ๐ฎ ๐๐ฃ๐ ๐จ๐ฅ๐๐๐๐, ๐๐ฃ๐ฉ๐๐ง๐๐๐๐ฃ๐๐๐ฃ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ฎ ๐ก๐ค๐ค๐ ๐จ ๐ค๐ ๐๐๐๐๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ ๐๐ฃ๐ ๐ ๐๐ฃ๐๐ฃ๐๐จ๐จ. ๐๐๐๐ฉ ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ง ๐ฉ๐๐๐ง๐จ ๐๐ข๐ฅ๐ก๐ฎ? ๐ฟ๐๐ ๐ฉ๐๐๐ฎ ๐ง๐๐๐ก๐ก๐ฎ ๐๐ญ๐ฅ๐ง๐๐จ๐จ ๐ฅ๐๐๐ฃ?
-128
Dan yang paling menyedihkan adalah, Si Tanpa Nama punya dendam kesumat ke seluruh umat manusia karena gak ada satupun orang yang mau nerima dia, termasuk penciptanya sendiri. Dia dicap sebagai penjahat karena membunuh orang-orang yang berhubungan sama Victor Frankenstein, padahal manusia juga berbuat banyak kejahatan di bumi ini, tapi cuma dia yang dipermasalahkan. Karena mungkin manusia itu adalah makhluk yang paling suci di muka bumi.
๐ผ๐ข ๐ ๐ฉ๐ค ๐๐ ๐ฉ๐๐ค๐ช๐๐๐ฉ ๐ฉ๐๐ ๐ค๐ฃ๐ก๐ฎ ๐๐ง๐๐ข๐๐ฃ๐๐ก, ๐ฌ๐๐๐ฃ ๐๐ก๐ก ๐๐ช๐ข๐๐ฃ ๐ ๐๐ฃ๐ ๐จ๐๐ฃ๐ฃ๐๐ ๐๐๐๐๐ฃ๐จ๐ฉ ๐ข๐? ๐๐๐ฎ ๐๐ค ๐ฎ๐ค๐ช ๐ฃ๐ค๐ฉ ๐๐๐ฉ๐ ๐๐๐ก๐๐ญ, ๐ฌ๐๐ค ๐๐ง๐ค๐ซ๐ ๐๐๐จ ๐๐ง๐๐๐ฃ๐ ๐๐ง๐ค๐ข ๐๐๐จ ๐๐ค๐ค๐ง ๐ฌ๐๐ฉ๐ ๐๐ค๐ฃ๐ฉ๐ช๐ข๐๐ก๐ฎ? ๐๐๐ฎ ๐๐ค ๐ฎ๐ค๐ช ๐ฃ๐ค๐ฉ ๐๐ญ๐๐๐ง๐๐ฉ๐ ๐ฉ๐๐ ๐ง๐ช๐จ๐ฉ๐๐ ๐ฌ๐๐ค ๐จ๐ค๐ช๐๐๐ฉ ๐ฉ๐ค ๐๐๐จ๐ฉ๐ง๐ค๐ฎ ๐ฉ๐๐ ๐จ๐๐ซ๐๐ค๐ช๐ง ๐ค๐ ๐๐๐จ ๐๐๐๐ก๐? ๐๐๐ฎ, ๐ฉ๐๐๐จ๐ ๐๐ง๐ ๐ซ๐๐ง๐ฉ๐ช๐ค๐ช๐จ ๐๐ฃ๐ ๐๐ข๐ข๐๐๐ช๐ก๐๐ฉ๐ ๐๐๐๐ฃ๐๐จ!
-273
Aku kagum sama penulisnya. Cara dia menggambarkan perasaan Si Tanpa Nama bikin aku bersimpati sama dia, padahal sepanjang jalan cerita ini dia itu emang jahat, ngebunuh orang-orang terkasih dari penciptanya sendiri. Adiknya, saudari jauhnya, sahabatnya, istrinya, sampai yang terakhir ayahnya. Semuanya harus mati gara-gara dendam Si Tanpa Nama. But honestly, tho, rasanya masuk akal juga sih. Si Tanpa Nama ini kan diciptakan semirip-miripnya dengan manusia, jadi wajar aja dong dia punya rasa dendam. Perkara kenapa dia jadi villain at the end of the day, itu wajar juga, karena manusia itu makhluk yang diberi pilihan oleh Tuhan, untuk jadi orang jahat atau baik. Dan kalau Si Tanpa Nama milih jadi orang jahat, itu bukan kesalahan sang penciptanya dong. Tapi yah... gatau deh. Untuk yang satu ini aku masih gabisa berpikir jernih karena hati aku juga naruh simpati yang dalam ke Si Tanpa Nama.
Penggambaran kasih sayang keluarga & sahabat di buku ini indah bgt. Indah, indah, indah banget! Ada kata-kata yang lebih bagus selain indah gak? Wwkkwkw. Pokoknya aku suka. Setiap orang terkasih Victor sayang sama dia. Mereka tulus mencintai Victor, even when he keeps a great sin secret in him, keluarganya gak ada naruh rasa curiga sama sekali dan terus mencintai Victor sedalam-dalamnya. Pity, mereka harus mati karena perasaan cinta itu. :( Ini juga yang bikin aku patah hati setiap Si Tanpa Nama ngebunuh korbannya. Pasti gak jauh-jauh dari orang terdekat Victor.
Hal lain yang aku suka dari buku ini adlh banyaknya mention buku-buku lain kayak buku Paradise Lost, The Vicar of Wakefield, On Mutability, & Volney's Ruins of Empires, Sorrow of Werter. Ada juga pujangga Dante Alighieri, Leigh Hunt, & Wiliam Wordsworth. Trus ada beberapa philosopher Albertus Magnus, Paracelsus, Cornelius Agrippa, sama Seneca. Ini bikin seolah-olah Si Tanpa Nama beneran ada, atau setidaknya, pernah ada di dunia ini. Keren sih.
Tapi ya, menurutku sisi scifi-nya kurang dikulik nih. Gak ada penjelasan tentang penciptaan Si Tanpa Nama selain gimana sulitnya Victor ngumpulin potongan-potongan tubuh mayat yg dia gali secara ilegal. Padahal aku pengen tau, gimana sih dia bisa ngasih nyawa ke benda mati kek gitu? Kok bisa ya? Aku pikir dia bakalan gunain ilmu kelistrikan & elektronik, jadi jatuhnya Si Tanpa Nama itu kayak robot, tapi yah... nggak juga wkkw. Kurang penjelasan di bagian sana.
Aku jg gak suka ya sama Victor yang gak mau disalahin atas kematian orang-orang terdekatnya, padahal semua itu berawal dari dia yang kelewat obsesi untuk menciptakan makhluk hidupnya sendiri. Gara-gara dia Si Tanpa Nama jadi dendam dan mulai ngebunuhin manusia. Harusnya waktu pertama kali si Tanpa Nama beraksi, Victor ngaku aja ke keluarganya. Setidaknya beban di otaknya hilang satu, dan keluarganya pun jadi lebih aware kalau bahaya lagi ngincer mereka nih. Tapi nggak, Victor milih diem, nyimpen semuanya sendiri di otaknya. Akhirnya orang-orang di sekitar dia ikutan menderita, dan... meniggal. Death. Too many death. Death everywhere.
Ada quote yang aku suka dari buku ini, menggambarkan kenyataan kehidupan manusia,
Penggambaran kasih sayang keluarga & sahabat di buku ini indah bgt. Indah, indah, indah banget! Ada kata-kata yang lebih bagus selain indah gak? Wwkkwkw. Pokoknya aku suka. Setiap orang terkasih Victor sayang sama dia. Mereka tulus mencintai Victor, even when he keeps a great sin secret in him, keluarganya gak ada naruh rasa curiga sama sekali dan terus mencintai Victor sedalam-dalamnya. Pity, mereka harus mati karena perasaan cinta itu. :( Ini juga yang bikin aku patah hati setiap Si Tanpa Nama ngebunuh korbannya. Pasti gak jauh-jauh dari orang terdekat Victor.
Hal lain yang aku suka dari buku ini adlh banyaknya mention buku-buku lain kayak buku Paradise Lost, The Vicar of Wakefield, On Mutability, & Volney's Ruins of Empires, Sorrow of Werter. Ada juga pujangga Dante Alighieri, Leigh Hunt, & Wiliam Wordsworth. Trus ada beberapa philosopher Albertus Magnus, Paracelsus, Cornelius Agrippa, sama Seneca. Ini bikin seolah-olah Si Tanpa Nama beneran ada, atau setidaknya, pernah ada di dunia ini. Keren sih.
Tapi ya, menurutku sisi scifi-nya kurang dikulik nih. Gak ada penjelasan tentang penciptaan Si Tanpa Nama selain gimana sulitnya Victor ngumpulin potongan-potongan tubuh mayat yg dia gali secara ilegal. Padahal aku pengen tau, gimana sih dia bisa ngasih nyawa ke benda mati kek gitu? Kok bisa ya? Aku pikir dia bakalan gunain ilmu kelistrikan & elektronik, jadi jatuhnya Si Tanpa Nama itu kayak robot, tapi yah... nggak juga wkkw. Kurang penjelasan di bagian sana.
Aku jg gak suka ya sama Victor yang gak mau disalahin atas kematian orang-orang terdekatnya, padahal semua itu berawal dari dia yang kelewat obsesi untuk menciptakan makhluk hidupnya sendiri. Gara-gara dia Si Tanpa Nama jadi dendam dan mulai ngebunuhin manusia. Harusnya waktu pertama kali si Tanpa Nama beraksi, Victor ngaku aja ke keluarganya. Setidaknya beban di otaknya hilang satu, dan keluarganya pun jadi lebih aware kalau bahaya lagi ngincer mereka nih. Tapi nggak, Victor milih diem, nyimpen semuanya sendiri di otaknya. Akhirnya orang-orang di sekitar dia ikutan menderita, dan... meniggal. Death. Too many death. Death everywhere.
Ada quote yang aku suka dari buku ini, menggambarkan kenyataan kehidupan manusia,
๐๐๐จ ๐ข๐๐ฃ, ๐๐ฃ๐๐๐๐, ๐๐ฉ ๐ค๐ฃ๐๐ ๐จ๐ค ๐ฅ๐ค๐ฌ๐๐ง๐๐ช๐ก, ๐จ๐ค ๐ซ๐๐ง๐ฉ๐ช๐ค๐ช๐จ, ๐๐ฃ๐ ๐ข๐๐๐ฃ๐๐๐๐๐๐ฃ๐ฉ, ๐ฎ๐๐ฉ ๐จ๐ค ๐ซ๐๐๐๐ค๐ช๐จ ๐๐ฃ๐ ๐๐๐จ๐? ๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐๐ง๐๐ ๐๐ฉ ๐ค๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ข๐ ๐ ๐ข๐๐ง๐ ๐จ๐๐๐ค๐ฃ ๐ค๐ ๐ฉ๐๐ ๐๐ซ๐๐ก ๐ฅ๐ง๐๐ฃ๐๐๐ฅ๐ก๐; ๐๐ฃ๐ ๐๐ฉ ๐๐ฃ๐ค๐ฉ๐๐๐ง ๐๐จ ๐๐ก๐ก ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐๐๐ฃ ๐๐ ๐๐ค๐ฃ๐๐๐๐ซ๐๐ ๐ค๐ ๐ฃ๐ค๐๐ก๐ ๐๐ฃ๐ ๐๐ค๐๐ก๐๐ ๐. ๐๐ค ๐๐ ๐ ๐๐ง๐๐๐ฉ ๐๐ฃ๐ ๐ซ๐๐ง๐ฉ๐ช๐ค๐ช๐จ ๐ข๐๐ฃ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐๐ง๐๐ ๐ฉ๐๐ ๐๐๐๐๐๐จ๐ฉ ๐๐ค๐ฃ๐ค๐ช๐ง ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐๐๐ฃ ๐๐๐๐๐ก๐ก ๐ ๐จ๐๐ฃ๐จ๐๐ฉ๐๐ซ๐ ๐๐๐๐ฃ๐; ๐ฉ๐ค ๐๐ ๐๐๐จ๐ ๐๐ฃ๐ ๐ซ๐๐๐๐ค๐ช๐จ, ๐๐จ ๐ข๐๐ฃ๐ฎ ๐ค๐ฃ ๐ง๐๐๐ค๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ ๐๐๐๐ฃ, ๐๐ฅ๐ฅ๐๐๐ง๐๐ ๐ฉ๐๐ ๐ก๐ค๐ฌ๐๐จ๐ฉ ๐๐๐๐ง๐๐๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ, ๐ ๐๐ค๐ฃ๐๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ ๐ข๐ค๐ง๐ ๐๐๐๐๐๐ฉ ๐ฉ๐๐๐ฃ ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐ค๐ ๐ฉ๐๐ ๐๐ก๐๐ฃ๐ ๐ข๐ค๐ก๐ ๐ค๐ง ๐๐๐ง๐ข๐ก๐๐จ๐จ ๐ฌ๐ค๐ง๐ข.
-139
Artinya : Benarkah manusia begitu ber-kuasa, berbudi, dan hebat, sekaligus sangat bengis dan keji? Terkadang, manusia berbuat zalim, tetapi di lain waktu, mereka bersikap sangat mulia dan luhur. Rasanya tiada kehormatan yang lebih tinggi bagi makhluk berakal budi, selain menjadi manusia hebat yang penuh kebajikan. Jika manusia menjadi keji dan durjana, seperti sering kali tercatat dalam sejarah, itulah kemerosotan derajat yang paling rendah, yang bahkan lebih hina dari seekor tikus mondok atau cacing tanah.
Manusia itu gak semuanya suci. Ada juga yang kejam tak terhingga dan mungkin itu juga karakter yang diadaptasi makhluk tanpa nama ini. Sayang banget dia bisa jadi sehina itu. :(
Rasanya buku ini masih rilet ya sama dunia jaman sekarang, kesan yang kudapetin dari buku ini tuh berkisar tentang rupa fisik manusia. Istilah jaman sekarang adalah 'The Power of Good Looking' hehe. Rupa Si Tanpa Nama yang hideous bikin dia gak bisa diterima di dunia manusia, padahal dia tuh makhluk yang baiiiiikkk banget. Dia rajin, suka belajar juga, hampir-hampir mirip sama habit si penciptanya sendiri. Cuma ya fisiknya lain dari manusia biasa, kulitnya kuning kayak mumi, matanya besar, melotot, & berair, badannya gede & tinggi banget, belum lagi banyaknya bekas jahitan di seluruh badan dia, suaranya juga yang serak kayak kakek-kakek. Tiap manusia yang liat dia pasti ngibrit ketakuan lah, orang fisiknya kayak mayat hidup.
Manusia itu gak semuanya suci. Ada juga yang kejam tak terhingga dan mungkin itu juga karakter yang diadaptasi makhluk tanpa nama ini. Sayang banget dia bisa jadi sehina itu. :(
Rasanya buku ini masih rilet ya sama dunia jaman sekarang, kesan yang kudapetin dari buku ini tuh berkisar tentang rupa fisik manusia. Istilah jaman sekarang adalah 'The Power of Good Looking' hehe. Rupa Si Tanpa Nama yang hideous bikin dia gak bisa diterima di dunia manusia, padahal dia tuh makhluk yang baiiiiikkk banget. Dia rajin, suka belajar juga, hampir-hampir mirip sama habit si penciptanya sendiri. Cuma ya fisiknya lain dari manusia biasa, kulitnya kuning kayak mumi, matanya besar, melotot, & berair, badannya gede & tinggi banget, belum lagi banyaknya bekas jahitan di seluruh badan dia, suaranya juga yang serak kayak kakek-kakek. Tiap manusia yang liat dia pasti ngibrit ketakuan lah, orang fisiknya kayak mayat hidup.
๐ ๐๐๐ ๐๐๐ข๐๐ง๐๐ ๐ฉ๐๐ ๐ฅ๐๐ง๐๐๐๐ฉ ๐๐ค๐ง๐ข๐จ ๐ค๐ ๐ข๐ฎ ๐๐ค๐ฉ๐ฉ๐๐๐๐ง๐จโ๐ฉ๐๐๐๐ง ๐๐ง๐๐๐, ๐๐๐๐ช๐ฉ๐ฎ, ๐๐ฃ๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐ฉ๐ ๐๐ค๐ข๐ฅ๐ก๐๐ญ๐๐ค๐ฃ๐จ: ๐๐ช๐ฉ ๐๐ค๐ฌ ๐ฌ๐๐จ ๐ ๐ฉ๐๐ง๐ง๐๐๐๐๐, ๐ฌ๐๐๐ฃ ๐ ๐ซ๐๐๐ฌ๐๐ ๐ข๐ฎ๐จ๐๐ก๐ ๐๐ฃ ๐ ๐ฉ๐ง๐๐ฃ๐จ๐ฅ๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ ๐ฅ๐ค๐ค๐ก! ๐ผ๐ฉ ๐๐๐ง๐จ๐ฉ ๐ ๐จ๐ฉ๐๐ง๐ฉ๐๐ ๐๐๐๐ , ๐ช๐ฃ๐๐๐ก๐ ๐ฉ๐ค ๐๐๐ก๐๐๐ซ๐ ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐๐ฉ ๐ฌ๐๐จ ๐๐ฃ๐๐๐๐ ๐ ๐ฌ๐๐ค ๐ฌ๐๐จ ๐ง๐๐๐ก๐๐๐ฉ๐๐ ๐๐ฃ ๐ฉ๐๐ ๐ข๐๐ง๐ง๐ค๐ง; ๐๐ฃ๐ ๐ฌ๐๐๐ฃ ๐ ๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐ช๐ก๐ก๐ฎ ๐๐ค๐ฃ๐ซ๐๐ฃ๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐ ๐ฌ๐๐จ ๐๐ฃ ๐ง๐๐๐ก๐๐ฉ๐ฎ ๐ฉ๐๐ ๐ข๐ค๐ฃ๐จ๐ฉ๐๐ง ๐ฉ๐๐๐ฉ ๐ ๐๐ข, ๐ ๐ฌ๐๐จ ๐๐๐ก๐ก๐๐ ๐ฌ๐๐ฉ๐ ๐ฉ๐๐ ๐๐๐ฉ๐ฉ๐๐ง๐๐จ๐ฉ ๐จ๐๐ฃ๐จ๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ๐จ ๐ค๐ ๐๐๐จ๐ฅ๐ค๐ฃ๐๐๐ฃ๐๐ ๐๐ฃ๐ ๐ข๐ค๐ง๐ฉ๐๐๐๐๐๐ฉ๐๐ค๐ฃ. ๐ผ๐ก๐๐จ! ๐ ๐๐๐ ๐ฃ๐ค๐ฉ ๐ฎ๐๐ฉ ๐๐ฃ๐ฉ๐๐ง๐๐ก๐ฎ ๐ ๐ฃ๐ค๐ฌ ๐ฉ๐๐ ๐๐๐ฉ๐๐ก ๐๐๐๐๐๐ฉ๐จ ๐ค๐ ๐ฉ๐๐๐จ ๐ข๐๐จ๐๐ง๐๐๐ก๐ ๐๐๐๐ค๐ง๐ข๐๐ฉ๐ฎ.
-132
Dua karakter favorit aku adalah Henry Clerval & Elizabeth Frankenstein. Mereka berdua punya jiwa kasih yang luar biasa luas, dan yang paling penting mereka itu puitis, suka karya sastra. Aku selalu punya soft spot ke karakter yang cinta sastra hehehe. Henry & Elizabeth punya caranya sendiri untuk berbagi rasa sayang mereka. Kepedulian mereka pada sesama bikin aku yakin, kalau mereka ngeliat wujud Si Tanpa Nama, mereka pasti bakalan nerima keberadaannya. Sure, mereka kaget awalnya, tapi mereka berdua bukan tipe yang menilai seseorang dari fisiknya doang. Cuma sayang, mereka mati muda. :(
Amanat yang bisa diambil dari buku ini adalah.... ๐๐๐ก๐๐๐ก ๐ฆ๐๐ฅ๐๐๐๐!!
Ambisi itu boleh, tapi tau diri lah. Jangan sombong, jangan berlagak bisa melampaui Tuhan.
Kesombongan itu buahnya gapernah baik, apalagi sombong ke Tuhan.
Akhir kata, aku ngasih rate 4 untuk buku ini.
Plot ceritanya terbilang biasa, karena aku hidup 200 tahun setelah buku itu pertama terbit, pastinya aku udah banyak tau kisah-kisah dengan plot yang sama. But to think of this book sebagai salah satu buku yang mempelopori banyak kisah horor lainnya, bikin aku kagum sama si penulis. Berarti di tahun itu idenya terbilang raw dan baru banget ya. Respect buat penulisnya.