Scan barcode
A review by aynsrtn
Satu Ruang by Aqessa Aninda
emotional
lighthearted
sad
slow-paced
- Plot- or character-driven? Plot
3.5
Siapa sih yang mau berbagi ruang dengan orang lain di tempat yang semestinya hanya diisi oleh satu hati?
Satrya ditinggal menikah 2 kali oleh sahabat yang dia cintai lebih dari sekadar sahabat dan mantannya. Kinan ditinggal selama-lamanya oleh kekasih yang sudah melamarnya. Satrya dan Kinan pun bertemu; sama-sama "patah" dan sama-sama memenjarakan hati di masa lalu.
Satu kata: sulit. Sudah. Jangan pernah memulai hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya. Jangan, ya, dik, ya. Resiko tanggung sendiri.
Dan di tengah kerumitan hubungan Satrya dan Kinan, muncul Sabrina. Seorang alpha woman yang tahu apa yang dia inginkan. Satrya tuh merasa menemukan "click" pada Sabrina. Tapi, gimana ya, yang satu princess yang satu ibu peri. Sang cokiber pun bingung memilih yang mana dan ujung-ujungnya [...]
Yang suka cerita romance angst, ini cocok buat kamu. Tapi, tidak cocok buat saya yang pendamba happy ending does exist [tapi di buku selanjutnya happy ending, jadi akan ku baca].
Buku ini dibagi dalam 3 act(s):
- Act 1: Satrya - Kinan
- Act 2: Satrya - Sabrina
- Act 3: Satrya - [...]
Sampai udah dibikin dua buku pun Satrya tetep saja demikian. Ternyata tampan, mapan, soft spoken, rajin ibadah, sayang keponakan dan keluarga, tidak menjadi jaminan akan selalu dipilih, ya. Aku sebagai #timsatrya sejak buku Secangkir Kopi dan Pencakar Langit akan terus mendukung dan membersamai sang cokiber mendapatkan kebahagiaannya. Om Iyya oh ... Om Iyya.
[+]
Kisah Radhi dan Rinka. Masterpiece. Scene stealer. Apalagi adegan Rinka yang kasih bilangan biner buat nomor ponselnya dan geolocation buat alamat rumahnya agar kode-kode itu dipecahkan oleh Radhi, sungguh ✨️sinematik✨️ kalau dalam film.
Geng Fogging. Kacau. Petjah banget. Di buku pertama, aku merasa nggak tune in sama obrolan mereka—karena belum kenal dan jokes-nya banyak hit and miss. Nah, di buku ini, masoookkk banget jokes-nya di aku. Parah sih.
Sabrina. This girl, yeah!! Aku lebih suka karakter dia daripada Kinan yang sorry to say ya, meski dengan segala narasi yang bilang Kinan yadda yadda dan justifikasinya, aku tetap melihat Kinan tuh pada dasarnya pick me aja. Berbeda dengan Sabrina yang tough girl. Dia bisa bersikap tegas ke Abi. Dyemn, she is hot. Sayang banget tapi jadi second lead, hiks.
Mikha. Gemes banget. Awuu tuutttt keettttaaaaa.
[-]
Kinan. That's all. Alasannya udah ditaruh di atas. Dan ditambah sikap dia yang ghosting tanpa closure yang jelas itu ... sungguh ✨️mengesalkan✨️
Abi. Duh, overprotective dan ga bisa berkomunikasi dengan baik. Male gaze pula.
#
Baiklah, akhir kata, butuh romansa angst yang masih terjebak di masa lalu, maka buku ini disarankan.
Satrya ditinggal menikah 2 kali oleh sahabat yang dia cintai lebih dari sekadar sahabat dan mantannya. Kinan ditinggal selama-lamanya oleh kekasih yang sudah melamarnya. Satrya dan Kinan pun bertemu; sama-sama "patah" dan sama-sama memenjarakan hati di masa lalu.
Satu kata: sulit. Sudah. Jangan pernah memulai hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya. Jangan, ya, dik, ya. Resiko tanggung sendiri.
Dan di tengah kerumitan hubungan Satrya dan Kinan, muncul Sabrina. Seorang alpha woman yang tahu apa yang dia inginkan. Satrya tuh merasa menemukan "click" pada Sabrina. Tapi, gimana ya, yang satu princess yang satu ibu peri. Sang cokiber pun bingung memilih yang mana dan ujung-ujungnya [...]
Yang suka cerita romance angst, ini cocok buat kamu. Tapi, tidak cocok buat saya yang pendamba happy ending does exist [tapi di buku selanjutnya happy ending, jadi akan ku baca].
Buku ini dibagi dalam 3 act(s):
- Act 1: Satrya - Kinan
- Act 2: Satrya - Sabrina
- Act 3: Satrya - [...]
Sampai udah dibikin dua buku pun Satrya tetep saja demikian. Ternyata tampan, mapan, soft spoken, rajin ibadah, sayang keponakan dan keluarga, tidak menjadi jaminan akan selalu dipilih, ya. Aku sebagai #timsatrya sejak buku Secangkir Kopi dan Pencakar Langit akan terus mendukung dan membersamai sang cokiber mendapatkan kebahagiaannya. Om Iyya oh ... Om Iyya.
[+]
Kisah Radhi dan Rinka. Masterpiece. Scene stealer. Apalagi adegan Rinka yang kasih bilangan biner buat nomor ponselnya dan geolocation buat alamat rumahnya agar kode-kode itu dipecahkan oleh Radhi, sungguh ✨️sinematik✨️ kalau dalam film.
Geng Fogging. Kacau. Petjah banget. Di buku pertama, aku merasa nggak tune in sama obrolan mereka—karena belum kenal dan jokes-nya banyak hit and miss. Nah, di buku ini, masoookkk banget jokes-nya di aku. Parah sih.
Sabrina. This girl, yeah!! Aku lebih suka karakter dia daripada Kinan yang sorry to say ya, meski dengan segala narasi yang bilang Kinan yadda yadda dan justifikasinya, aku tetap melihat Kinan tuh pada dasarnya pick me aja. Berbeda dengan Sabrina yang tough girl. Dia bisa bersikap tegas ke Abi. Dyemn, she is hot. Sayang banget tapi jadi second lead, hiks.
Mikha. Gemes banget. Awuu tuutttt keettttaaaaa.
[-]
Kinan. That's all. Alasannya udah ditaruh di atas. Dan ditambah sikap dia yang ghosting tanpa closure yang jelas itu ... sungguh ✨️mengesalkan✨️
Abi. Duh, overprotective dan ga bisa berkomunikasi dengan baik. Male gaze pula.
#
Baiklah, akhir kata, butuh romansa angst yang masih terjebak di masa lalu, maka buku ini disarankan.
Moderate: Death and Grief