A review by itzreibrary
Kisah Seorang Pedagang Darah -Chronicle of a Blood Merchant by Yu Hua

4.0

Xu Sanguan hanya seorang pengantar kepompong di pabrik pemintalan sutra. Ia memutuskan untuk menjual darahnya ke rumah sakit untuk mendapatkan tambahan uang. Ya, uang yang diperoleh dari hasil menjual darah sangat banyak, kau bisa membeli rumah DAN meminang seorang gadis DAN menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah.

Setelah menikah dengan Xu Yulan, seorang gadis penggoreng cakwe yang cantik, kehidupan Xu Sanguan tidak semata-mata menjadi happily ever after. Setelah putra sulungnya berusia 9 tahun, ia baru tahu bahwa anak itu bukanlah anak kandungnya, melukai harga dirinya dan membuat Xu Yulan dicap orang sebagai pelacur. Lalu datang masa di mana makanan semakin langka, mereka sekeluarga hanya bisa makan semangkuk bubur jagung setiap hari. Kehidupan mereka lebih mendingan dibanding orang lain hanya karena Xu Sanguan berhasil menjual darahnya. Lalu putra sulungnya, yang sebetulnya bukan anak kandungnya, jatuh sakit dan Xu Sanguan terpaksa menjual darahnya berkali-kali demi sang anak, dengan mengabaikan keselamatan nyawanya sendiri.

Kisah Xu Sanguan getir, tapi aku malah banyak tertawa membaca buku ini. Mungkin karena gaya terjemahannya yang jenaka, pemilihan kata-katanya yang malah terasa kocak, atau mungkin juga karena kepahitan hidup memang lebih enak ditertawakan saja supaya tidak membuat gila (hasek).