A review by destinugrainy
Ikan Kecil by Ossy Firstan

3.0

Novel yang menarik. Ceritanya tentang pergumulan sepasang orang tua yang mendambakan keturunan, dan ketika mendapatkan anak, ternyata anaknya berkebutuhan khusus.

Deas dan Loi mendambakan anak selama hampir empat tahun lamanya. Hingga akhirnya Loi hamil. Kehamilannya bermasalah sehingga Loi harus mengalami beberapa kali pendarahan. Anak mereka pun lahir prematur. Sejak melahirkan prematur, Loi sudah dihinggapi rasa bersalah. Apalagi ketika mereka menghadapi kenyataan Olei didiagnosis autis. Loi semakin terpuruk dengan rasa bersalahnya, bahkan mulai menarik diri dari Olei.

Untungnya Deas segera pulih dari rasa sedih dan memulai upaya terapi untuk Olei. Tidak mudah bagi Deas melakukan itu sembari berusaha memulihkan Loi. Keluarga besar Deas dan Loi juga memberikan dukungan bagi pasangan muda itu (kecuali Bude Hanum dengan mulut nyinyirnya).

Penulis yang memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa berhasil membuat satu cerita yang mengaduk perasaan pembaca. Saya paham dan simpati pada Loi. Saya pernah berada di posisinya sebagai pejuang dua garis. Dan saya juga punya keponakan yang berkebutuhan khusus, sehingga bisa memaklumi pengorbanan orang tua Olei. Memang dibutuhkan lapang dada, kesabaran, dan kesungguhan tak henti demi si anak.

Saya lantas teringat ada cerita di Alkitab tentang seorang yang buta sejak lahir. Lalu ada yang bertanya pada Yesus, "apakah salah orang ini atau orangtuanya,sehingga dia buta sejak lahir?". Yesus menjawab, "bukan dia dan juga bukan orang tuanya. Tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Kita tidak akan pernah tahu mengapa satu huruf dalam DNA mengalami typo (baca: basa DNA mengalami mutasi) yang menyebabkan kerusakan kromosom. Kita hanya bisa menduga dan mengeluarkan diagnosa. Saya setuju dengan isi cerita ini, bahwa Deas dan Loi adalah orang terpilih yang kuat dan sanggup mendampingi Olei. Begitupun dengan orang tua lain di luar sana yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

Yang saya kurang sreg dalam novel ini adalah penyebutan "ikan" untuk menyebutkan sperma. Hehe..suka-suka penulis sih mau menyebutnya apa. Hanya menurut saya sperma itu lebih mirip kecebong. Tapi kan ga mungkin juga judulnya jadi Kecebong Kecil ya.. :)