Take a photo of a barcode or cover
A review by devipurwanti
1970 by Henrique Schneider
dark
reflective
tense
fast-paced
4.0
1970 karya Henrique Schneider menghadirkan kontras tajam: kejayaan Brasil dalam sepak bola di tengah represi rezim militer Médici, terutama terhadap mereka yang dicap komunis.
Melalui karakter Raul, laki-laki yang hidupnya hanya berputar dalam rutinitas monoton, novel ini menyenggol mereka yang merasa aman di tengah gejolak politik, padahal bahaya selalu mengintai siapa pun. Negara dalam cerita ini bebas melakukan kekerasan tanpa ada konsekuensi, dari penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan selama penahanan, sampai pola intimidasi dan diskriminasi yang terus membayangi eks tahanan bahkan setelah mereka dibebaskan.
Eks tahanan hidup dalam rasa waspada dan curiga, seolah kekerasan bisa terulang kapan saja, nggak hanya pada dirinya, tetapi juga keluarganya. Perspektif dalam novel ini juga nggak hanya berpusat pada Raul. Ibunya, Irene, dengan kegigihannya mencari anaknya, dari bertanya ke tetangga, mendatangi polisi, menghubungi media, sampai minta bantuan tokoh agama, juga mendapat sorotan.
Dari segi terjemahan, bahasanya sangat mudah dipahami. Aku menemukan sesuatu yang baru, penggunaan kata baku dan nonbaku dalam satu kalimat, seperti “saya” dan “aku” atau “tidak” dan “nggak.” Aku kurang paham apakah ini inkonsistensi atau justru cara penerjemah menegaskan perbedaan situasi resmi dan santai dalam cerita. Kesalahan minor cetak seperti paragraf yang terulang juga sempat membingungkan.
Selain itu, alur maju-mundurnya menuntut ketelitian pembaca biar nggak tersesat dalam perubahan waktu. Akhir yang agak menggantung mungkin menegaskan kebebasan Raul hanyalah semu. Dalam sistem represif, keadilan nggak pernah pasti, bahkan bagi yang nggak bersalah.
Graphic: Physical abuse, Torture, Police brutality, Sexual harassment