A review by blackferrum
Love On The Second Read by Mica De Leon

funny informative lighthearted relaxing medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

Emma menangani bagian romansa, sedangkan Kip sciene-fiction dan fantasi. Dua bagian yang biasanya bertolak belakang dan kebetulan Emma membanci Kip. Sampai salah satu penulis potensial favorit Emma (dan penerbit) menyetorkan naskah sci-fi dengan sentuhan romansa. Genre yang baru untuk si penulis.

Kepala redaksi mengarahkan agar naskah itu diserahkan ke Kip yang lebih cocok dengan genre, tapi Emma tidak setuju karena penulisnya baru mengalami writer's block selama berbulan-bulan dan takut kabur jika harus dieditori Kip yang terkenal bermulut (atau berkomentar) pedas.

Keputusan final dan Emma jelas kecewa. Tapi, anehnya Kip yang selalu adu ledek literasi dengannya mendadak jadi kalem dan rela-rela saja harus berbagi naskah yang sama. Lebih aneh lagi, Emma merasakan kupu-kupu terbang ketika perhatian Kip melebihi hari biasa.

Trope favorit sebenarnya. Enggak ada tapi, hanya beberapa bagian yang bagiku kurang klik saja. Karakter Emma dan Kip nggak ada yang aneh atau gompal. Bagian Kip nggak bisa terima posisinya di nomor dua bukan hal yang aneh mengingat masa lalunya (walaupun kalau dipikir-pikir dari sisi keluarganya kurang digali). Emma juga oke-oke aja walaupun bagiku dia nggak bisa tegas ke mantannya yang toxic itu. Eh, alasan putusnya kurang jelas. Cuma dari penuturan Emma, jadi rasanya jomplang.

Adu kutipannya terasa nggak relate. Well, untuk ukuran orang yang terobsesi dengan membaca, bacaanku nggak bisa dibandingkan dengan Kip dan Emma (apalagi ortunya Kip!). Lebih indahnya lagi, kelihatan nggak ada unsur book shaming di sini, walaupun Emma dan Kip punya bidang editing yang berbeda. Kip baca novel-novel romance, Emma juga baca novel sci-fi.

Yah, cuma itu yang bisa kureviu. Mungkin kalau aku langsung reviu setelah baca bakal lebih banyak poin yang dibahas, tapi kelamaan ngendon jadi lupa mau ngoceh apa aja. Romance yang menyenangkan, meskipun nggak menggebu-gebu.