A review by nikolinaza
Sekala dan Hantu Tanpa Kepala by Lexie Xu, Dadan Erlangga

4.0

Pada hari ulang tahunnya yang ketujuh belas, Sekala mendapatkan 'hadiah' berupa mata batinnya yang terbuka. Akibatnya, dia jadi bulan-bulanan para mahkhluk halus dan juga roh jahat di sekitarnya. Masalah semakin rumit ketika sebuah aplikasi aneh bernama JanganDiklik mendadak terinstal di ponselnya, diikuti dengan sosok Hantu Tanpa Kepala yang seolah ngotot meminta bantuannya. Ditambah lagi, hantu itu kerap bersikap brutal terhadap orang-orang yang menyakitinya. Bersama Raphael, satu-satunya teman yang Sekala miliki, dia mencoba memecahkan misteri antara si hantu dengan aplikasi tersebut sebelum nyawa mereka semakin terancam.

Seri keempat JanganDiklik ini rilisnya agak lama setelah Surat Untuk Hera, sampai-sampai aku bertanya, "Ini dilanjutin enggak, sih?". Begitu terbit, langsung saja aku memboyongnya pulang, dan ini sama sekali tidak mengecewakan.

Sekala dan Hantu Tanpa Kepala ini paket komplet. Dari segi horor, meski mungkin enggak se-ekstrem Pengabdi Setan, tetap saja cukup mengerikan.
SpoilerApalagi adegan bersama geng hantu bungkus di gedung terbengkalai itu, meski rada ngakak juga pas muka si HB keinjak Sekala, tapi tetap ngeri, cuy!
Kemunculan si Hantu Tanpa Kepala dan segenap kebrutalannya digambarkan dengan detail yang apik, sehingga menambah rasa ngeri dan deg-degan yang muncul tiap kali dia nongol di buku. Kayaknya enggak afdal buat kedua penulis ini kerja sama kalau enggak ada unsur komedinya di tengah-tengah adegan menegangkan, tetapi porsinya pas, sehingga tidak meng-overshadow aspek horornya.

Untuk aspek misterinya sendiri... so-so lah. Bukan tipe yang berat banget, tapi juga bukan yang sekadar tempelan aja. Agak terlalu cepat, tapi wajar, mengingat bukunya juga enggak tebal-tebal amat. Yang membuatnya makin menarik adalah dua tokoh yang mencoba memecahkannya: Sekala dan Raphael. Aku suka sekali dengan dinamika mereka berdua di sini. Sekala yang lemah lembut dan welas asih tetapi kurang greget dipungut dengan sangat baik oleh sosok Raphael yang kuat, tangguh, dan mengayomi. Kalau mereka dibuatkan serial sendiri, dengan bromance mereka yang super asyik, dan berfokus pada kemampuan Sekala dalam mengurusi berbagai entitas halus serta Raphael sebagai tukang pukul alias bodyguard-nya, kayaknya bakalan super seru.

(Mereka berdua ini kayak Erika Guruh dan Valeria Guntur versi cupu.)

Meski tanpa romansa, buku ini asyik banget buat dibaca!

P.S. Aku juga mau disayang Sekala :(